1 Ton Sabu Kira-kira Merusak Berapa Juta Orang? Wow!
”Mereka ini mencoba masuk dengan menyisir melalui Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Lalu coba-coba masuk, tapi saat akan dikejar, mereka akan keluar dari ZEE. Masuk ke perairan internasional,” tambahnya.
Achmad menerangkan, pihaknya menerima informasi, ada kapal bernama Sundemen 66 yang akan mencoba menyelundupkan sabu-sabu ke Indonesia sejak Desember tahun lalu.
Sejak itu TNI-AL memerintah jajarannya memantau setiap pergerakan kapal di perairan Indonesia.
Pucuk dicinta ulam pun tiba. Setelah tiga bulan dipantau, pada Rabu (7/2), kapal yang memiliki ciri-ciri yang sama melintasi Selat Philip, selat perbatasan Singapura dan Batam.
TNI-AL pun mengerahkan KRI Siguror untuk mengejarnya. Kapal tersebut ditangkap di titik koordinat 01/08.722U/103.48.022T. Saat ditangkap, kapal itu menggunakan bendera Singapura.
”Danguskamla melapor ke Pangmabar, meminta kapal bersama empat krunya itu ditarik ke Batam. Walau nama kapal tersebut tidak sesuai dengan informasi yang kami dapat, kami bawa dulu. Karena secara siluet kapal itu memiliki ciri yang sama dengan kapal yang diinformasikan ke kami,” jelasnya.
KRI Siguror dan Sunrise Glory masuk ke Batam Kamis dini hari lalu. Dari awal, kata Achmad, pihak TNI-AL sudah mencurigai kapal tersebut adalah yang selama ini jadi target operasi mereka.
Karena itu, TNI-AL segera berkoordinasi dengan BNN. ”Pak Arman mengirimkan anggotanya ke kami. Bea cukai menurunkan unit anjing pelacaknya,” ungkap Achmad.
TNI-AL pun mengerahkan KRI Siguror untuk mengejar kapal Sunrise Glory yang mengangkuat sabu-sabu seberat 1 ton 29 kilogram.
- Oknum Polisi Jadi Bandar Narkoba, Bripka Khairul Yanto DPO
- Brigjen Mukti Sebut Direktur Persiba Catur Adi Bandar Narkoba Kaltim
- Polda Riau Tangkap Bandar Narkoba, Amankan 14 Kg Sabu-sabu dan 6.800 Butir Ekstasi
- Polres Banyuasin Tangkap Residivis Bandar Sabu-Sabu
- Pascapenangkapan Bandar Narkoba, Polda Bengkulu Siagakan Personel
- Terduga Bandar Narkoba yang Tikam Polisi Saat Penggerebekan Dikenakan Pasal Berlapis