1 Ton Sabu-Sabu Ternyata Pesanan Para Bandar di Indonesia
Dengan membuka data yang ada di VDR, Eko yakin bisa memetakan daerah mana saja yang dilalui kapal ini.
"Kami juga bisa memetakan perjalanan sabu ini dari Malaysia. Informasi ini bisa mendukung, untuk penyelidikan selanjutnya," ungkapnya.
Pembukaan VDR ini, kata Eko akan dibantu oleh pihak Bea Cukai Batam. “Kamis (22/2), pemeriksaan baru berlangsung lima jam. Karena penerjemah datangnya pukul 13.00. Hari ini kami masih melanjutkan pemeriksaan,"tuturnya.
Saat ditanya kemungkinan adanya tambahan tersangka, Eko menuturkan belum bisa menyimpulkan hal itu. Namun dia merasa, tak akan ada penambahan tersangka. Karena pertemuan kurir ini dengan bandar asal Indonesia, sudah tak bisa lagi di telusuri.
"Kurir ini tidak tau akan bertemu siapa. Karena menunggu arahan dari bandarnya di China. Meminta mereka membuka mulut juga cukup sulit," ujarnya.
Dia mengatakan setiap kurir sabu yang dikirimkan dari China sudah diawasi bandarnya. Tidak hanya kurir saja, tapi juga keluarga dari kurir.
"Kurir ini lebih memilih di hukum berat, dari pada keluarganya yang terancam. Walau begitu kami akan tetap mencoba mengungkapkan siapa bos dari ke empat orang ini," ucapnya.
Terkait Shenzen, Eko mengatakan daerah itu termasuk tempat produksi narkoba di China. Dia mengatakan sudah pernah melakukan perjalanan di daerah itu.
Direktur Direktorat V Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Polri, Brigjen Pol Eko Daniyanto menuturkan sabu sebanyak itu bukanlah pemesanan dari satu orang saja.
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Menilik Peluang Menang Para Calon Wali Kota Batam Versi Survei Indikator Politik
- Pencinta Kuliner Merapat, Hotel di Batam Ini Hadirkan Dimsum All You Can Eat
- Aliansi Mahasiswa di Batam Laporkan Amsakar Achmad ke Bareskrim Polri, Ini Masalahnya
- Polda Riau Buru Wanita Pemasok Pakaian Bekas di Batam dan Sumatra
- Gudang Barang Bekas Ilegal di Batam Digerebek, Polisi Buru Pemasok