1 Warga Tewas saat Bentrok dengan Polisi di Seruyan, Sahroni: Usut dengan Transparan
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyoroti kasus seorang warga tewas diduga akibat tertembak saat bentrok dengan polisi di perkebunan PT Hamparan Masawit Bangun Persa?da? di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah (Kalteng)? pada Sabtu (7/10).
Sahroni dalam keterangan tertulisnya juga menyinggu penjelasan Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Erlan Munaji yang menyebut saat kejadian, aparat di la?pangan tidak dibekali peluru tajam.
Politikus NasDem itu pun meminta Kapolda Kalteng Irjen Nanang Avianto segera menginvestigasi kasus yang menewaskan warga tersebut.
"Sampai sekarang kan belum jelas asal muasal peluru ini, tetapi yang kita tahu, yang punya akses senjata api itu, kan, aparat," ucap Sahroni dikutip dari siaran persnya, Rabu (11/10).
Oleh karena itu, Sahroni meminta kasus itu diusut secara transparan supaya publik tidak dalam situasi duga menduga yang berkepanjangan.
"Lebih baik Pak Kapolda Kalteng langsung turun tangan, handle investigasi kasus ini dengan terang benderang, karena nama baik institusinya dipertaruhkan,” tutur Sahroni.
Dia mengingatkan bahwa dari banyak kasus yang pernah terjadi, sering terungkap bahwa beberapa oknum aparat bertindak di luar kendali.
Untuk itu, dia ingin pihak kepolisian melakukan pendalaman terlebih dahulu dan tidak terburu-buru mengeluarkan pernyataan.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni minta Polda Kalteng usut transparan kasus 1 warga tewas saat bentrok masyarakat dengan polisi di Seruyan.
- 2 Oknum Polisi yang Memeras Warga Semarang Sudah jadi Tersangka, Begini Nasibnya
- 2 Polisi Pemeras Warga Semarang Satu Sel dengan Aipda Robig
- Menpar Widiyanti Sampaikan 3 Poin Utama yang Perlu Diperbaiki di RUU Kepariwisataan
- Apresiasi Instruksi Presiden soal Penjualan LPG 3 Kg, Putri Zulhas: Perketat Pengawasan
- DPR RI Menyetujui Revisi Tatib, Bisa Mengevaluasi Panglima TNI Hingga Hakim Agung
- Ini Upaya Bea Cukai Optimalkan Pengawasan & Dukung Program P4GN di Sulsel dan Kalteng