10 Ekor Sapi di Semarang Ditemukan Mati, Lima di Antaranya Tak Wajar
Selasa, 06 Agustus 2024 – 15:38 WIB
"Awalnya sore, sapi mau makan, setelah makan habis pemiliknya pulang mau salat maghrib. Malam masih sehat, tahu-tahu tidak ada gejala sakit paginya pukul 05.30 sudah mati semua," kata M Fasodin, Ketua Kelompok Tani Kelurahan Cepoko ditemui di lokasi.
Mengetahui hal janggal tersebut, pihaknya melaporkan ke Dinas Pertanian Kota Semarang. Lima sapi yang ditemukan mati tak wajar itu diambil sampel darahnya untuk diuji laboratorium di Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta.
Selama empat tahun bergelut di dunia peternakan sapi, Fasodin tak pernah menemui hal janggal seperti ini, kecuali wabah penyakit mulut dan kuku atau PMK yang menyerang pada 2022.
"Ini kejadian yang tidak biasa, dulu ada PMK kelihatan, kayaknya wabah sudah tidak ada kok seketika mati semua, mulutnya berkelelot, janggal," kata Fasodin.
Lima dari 10 ekor sapi di Semarang mati dalam kondisi tak wajar, kerugian Rp 200 juta.
BERITA TERKAIT
- Ngobras: Kementan Menyerukan Mitigasi Wabah Penyakit Hewan
- Arutmin Serahkan 6 Ekor Sapi Betina untuk Kelompok Tani
- Kementan Mengoptimalkan Nilai Tambah Produk Peternakan dengan Diversifikasi Olahan
- Penjelasan Bea Cukai Soal Aturan Baru Pembebasan Bea Masuk Impor Benih, Tolong Dipahami!
- Politeknik Pertanian Negeri Kupang Bikin Inovasi Pakan Ternak dari Daun Kelor
- Sarihusada Dorong Susu sebagai Sumber Nutrisi Penting Lewat Pengembangan Peternak Lokal