10 Hari Jalan dari Indramayu, Sukma Umbara Tiba di Depok

Menurut Rambe, Sukma dapat mengikuti tes CPNS sebab umurnya masih 31 tahun. Namun, Sukma tidak ingin mengikuti tes tersebut sebab solidaritas Sukma pada seluruh honorer di Indonesia yang telah mengabdi puluhan tahun tidak mendapatkan hak sepenuhnya dari pemerintah.
“Kami dipaksa mengikuti tes CPNS. Sedangkan, syarat ketentuannya harus di bawah 35 tahun untuk mengikuti tes tersebut. Lalu bagaimana dengan nasib honorer di atas 35 tahun yang telah mengabdi puluhan tahun,” tegas Rambe.
Rambe menegaskan, kebijakan yang ada saat ini dalam peraturan mengikuti tes CPNS, sangat jauh dari kata ‘bijak’ buat seluruh honorer. Selain itu, banyak terjadi kecurangan dalam sistem tes CPNS tahun ini. “Jika tidak ada kepastian dan perubahan dari pemerintah pusat. Kita akan lanjutkan perjuangan hak dengan mogok kerja. Hingga waktu yang belum ditentukan. Saya berharap Pak Jokowi memberikan yang terbaik bagi kami,” harapnya. (cr1)
Sejak 15 Oktober, guru honorer Indramayu bernama Sukma Umbara berjalan kaki dari Indramayu dengan tujuan akhir Istana Presiden Jakarta.
Redaktur & Reporter : Adek
- Mendikdasmen: Tunjangan Guru Honorer Non-Serdik Tidak Dihitung dari Januari
- Mendikdasmen Ungkap Kategori Guru Honorer yang akan Ditransfer Tunjangan Bulanan
- Mei, 785 Ribu Guru Honorer Non-Sertifikasi Terima Tunjangan Langsung ke Rekening
- 71.166 Guru Honorer Kantongi Rp 2 Juta per Bulan, Langsung Masuk Rekening
- Begini Kebiadaban OPM terhadap Guru Honorer dan Nakes di Yahukimo
- Soal Bantuan untuk Guru Honorer Non-Sertifikasi, Begini Penjelasan Abdul Mu’ti