10 Kadus Tolak Salurkan KPS untuk BLSM

10 Kadus Tolak Salurkan KPS untuk BLSM
10 Kadus Tolak Salurkan KPS untuk BLSM
“Sampai hari ini sudah ada 10 kadus menolak membagikan KPS. Hanya Kadus Jeruk Wangi yang mau membagikan ke warganya. Kades yang tidak membagikan KPS, karena takut jadi sasaran kesalahan bila nanti ada gejolak sosial. Masalahnya dari 331 warga Desa Wirogomo yang mendapat KPS sekitar 15 persen tidak tepat sasaran, karena dianggap mampu,” tutur Kaur Pemerintahan Desa Wirogomo, Kecamatan Banyubiru, Slamet Sunardi, ditemui di kantor Pos Banyubiru, Senin (24/6) pagi. 

Lebih lanjut dikatakan Slamet, data KPS tersebut dibuat oleh pemerintah pusat bukan dari pemerintahan desa. Sehingga dikhawatirkan bila ada gejolak, masyarakat bakal menuduh aparat desa. “Padahal data dibuat oleh pemerintah pusat melalui BPS dan data yang digunakan data tahun 2011,” tukasnya.

Sementara Kepala Kantor Pos Cabang Banyubiru, Giatmo menyatakan, pihaknya hanya sebatas mengantarkan surat ke desa. “Dengan adanya penolakan sehingga distribusi KPS tertunda. Sebenarnya target hari ini selesai, nanti akan cari tenaga harian lepas untuk mengantar KPS,” katanya.

Selain di Banyubiru, Kepala Desa Keseneng, Kecamatan Sumowono, Maskuri juga menolak mendistribusikan KPS. “Saya minta kantor pos saja yang mendistribusikan. Saya khawatir ada gejolak. Mestinya ada sosialisasi agar tidak ada masalah,” ujarnya.

SEMARANG- Takut terjadi gejolak karena tidak meratanya pembagian Kartu Pengendalian Sosial (KPS) untuk mencairkan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News