10 Klub Mundur, Liga Super Eropa Belum tentu Bubar
Selama puluhan tahun belakangan ini, bisnis olahraga memang sudah menjadi pasar yang demikian cepat berkembang seiring dengan kian besarnya nilai hak siar televisi yang melonjak sampai miliaran dolar AS.
Pertumbuhan pasar setinggi ini sangat menarik perhatian investor ekuitas, pengelola dana investasi negara (sovereign wealth fund) dan bankir.
JP Morgan bahkan mendirikan tim keuangan olahraga akhir 1990-an dan bekerjasama dengan para pemilik klub olahraga. Salah satu klien terbesarnya adalah Stan Kroenke, miliarder pemilik Arsenal FC, klub NFL Los Angeles Rams, dan klub NBA Denver Nuggets.
JP Morgan meminjamkan dana 2 miliar dolar kepada Kroenke untuk mendanai proyek Stadion Inglewood, markas Rams.
JP Morgan terus terlibat dalam membantu klub-klub olahraga dan pemilik-pemiliknya mendanai akuisisi tim, membangun stadion, modal kerja dan likuiditas lain yang dibutuhkan klub.
Komitmen dan keterlibatan dalam olahraga ini membuat JPMorgan dianggap mitra sangat strategis oleh para pendiri Liga Super Eropa.
Lebih dari itu mereka memiliki tujuan sama, yakni memastikan adanya stabilitas pemasukan keuangan dari kompetisi olahraga yang tak terganggu performa tim dalam kompetisi.
Tetapi justru cara ini membuat mereka membuat Liga Super Eropa tak lebih dari salah satu wujud bahwa kapitalisme global berjalan di atas dasar pasar yang curang, bukan pasar bebas, dan mereka yang mengelola kompetisi ini hanya tertarik memperlebar kesenjangan yang sudah ada.
12 klub sudah menyatakan mundur, namun rencana pelaksanaan Liga Super Eropa belum tentu bubar.
- Real Madrid Juara Piala Interkontinental, Carlo Ancelotti Pelatih Tersukses Los Blancos
- Real Madrid Juara Piala Interkontinental 2024
- Vinicius Junior Pemain Pria Terbaik FIFA 2024
- Carlo Ancelotti: Penting Bagi Real Madrid Menjuarai Piala Interkontinental 2024
- Liga Spanyol: Madrid Gagal Rebut Puncak Klasemen dari Barcelona
- 6 Gol & 1 Kontroversi Mewarnai Rayo Vallecano Vs Real Madrid