10 Negara Adu Hitungan di Bogor
jpnn.com - BOGOR-Sebanyak 128 peserta dari 10 negara bertarung adu hitungan dalam Asia Inter-Cities Teenager’s Mathematics Olympiad (AITMO) atau kompetisi matematika se-Asia di SMP Taruna Bangsa, Kecamatan Babakanmadang kemarin.
Dalam kejuaraan itu, ada tiga kategori yang dipertandingkan, yaitu kompetisi individual di mana seluruh peserta mengerjakan soal matematika isian singkat dan uraian selama dua jam. Kategori kedua yaitu kompetisi tim dan puzzle challenge, di mana tiap peserta akan diadu dengan memainkan tic tac toe tiga dimensi.
Namun, tidak semua peserta memahami kategori yang terakhir. Baru hari pertama, peserta asal Iran terlihat menangis lantaran gagal menaklukan tantangan puzzle. Padahal, ini masuk dalam penilaian dalam AITMO.
Liaison Officer (LO) atau pendamping pelajar Iran, Wisnu Satrio Prayogo mengatakan, ketegangan yang membuat peserta kesulitan menaklukan soal-soal. “Dia sedih karena kalah, tapi kemungkinan bukan karena itu. Soalnya agak serius sih suasananya, jadi kami biarkan, karena itu sudah menyangkut kepribadian dia,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin.
Apa yang disampaikan Wisnu ada benarnya juga. Pantauan wartawan koran ini, peserta sangat tenang saat mengerjakan materi dari kategori individual dan tim. Namun kepanikan mulai terlihat di wajah mereka saat dihadapkan pada tantangan puzzle.
Untuk memainkan model tic tac toe tiga dimensi ini, diperlukan konsentrasi ekstra tinggi. Jadi, dibutuhkan suasana tenang dan tanpa gangguan suara.
Ketua Pelaksana, M Fachri mengatakan, setiap tahun materi ujian berbeda-beda. Baik itu dari konsep maupun penyajiannya. “Kenapa ada tiga kategori yang dipertandingkan" Karena ini bermaksud memberi peluang kepada peserta untuk berkompetisi di bidang yang mereka kuasai. Seperti soal individu, mereka mau tidak mau harus mengerjakan materi tentang aljabar, geometri, dan teori bilangan. Sedangkan di kompetisi tim, mereka akan memilih mana yang dikuasai. Jadi, ada delapan soal individu dan dua soal beramai-ramai,” bebernya panjang lebar.
Deputi Leader tim Indonesia, Satya menjelaskan, beragam komentar meluncur dari mulut peserta usai mengikuti dua kategori awal. Menurutnya, masing-masing anak mempunyai strategi dan salah sedikit saja bisa fatal akibatnya. “Ada yang bilang susah, ada juga yang bilang mudah, tapi mayoritas mengalami kesulitan pada kategori individu,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu peserta Indonesia asal Bogor, Fauzan Hanandito mengaku, kesulitan yang ditemuinya saat mencari ide terkait bagaimana konsep mengerjakan materi dalam kategori individu.
BOGOR-Sebanyak 128 peserta dari 10 negara bertarung adu hitungan dalam Asia Inter-Cities Teenager’s Mathematics Olympiad (AITMO) atau kompetisi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS