10 Negara Adu Hitungan di Bogor
Dito, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa kompetisi kategori tim lebih mudah dan tenang, sehingga ia tak mengalami kesulitan saat mengerjakannya. Berbeda halnya dengan kompetisi tantangan puzzle yang merupakan terakhir dari tiga kategori yang ada.
“Kurang teliti adalah faktor yang menyebabkan saya gugur di babak penyisihan, karena tidak memperhatikan taktik lawan,” tutur pelajar SMPN 1 Bogor ini.
Sedangkan Muhammad Sabila Haqqi, siswa SMPIT Darul Jannah Bogor yang lolos ke 64 besar menuturkan, faktor mental sangat penting dalam menghadapi permainan ini. “Saya kalah di babak pertama. Nah, di situ mentalnya jangan jatuh, baru kita harus memperhatikan taktik lawan dan tetap menjaga konsentrasi,” ungkapnya.
Pengumuman hasil AITMO akan dilakukan bersamaan dengan penutupan acara di Aula Griya Dharma Wulan Sentul, hari ini. Keempat juri yaitu Prof Wen Hsien Sun dari Taiwan, Simon Chua dari Filipina, dan dua dosen Institut Teknologi Bandung (ITB), salah satunya adalah Dr Saladin Uttunggadewa, mulai mengoreksi materi ujian peserta.(cr27/c)
BOGOR-Sebanyak 128 peserta dari 10 negara bertarung adu hitungan dalam Asia Inter-Cities Teenager’s Mathematics Olympiad (AITMO) atau kompetisi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS