10 Orang Tewas di Lokasi Tambang Ilegal, Irjen Suharyono Minta Anak Buahnya Bergerak
jpnn.com, PADANG - Kapolda Sumatera Barat Irjen Suharyono memerintahkan jajarannya membentuk tim khusus untuk memeriksa seluruh perizinan tambang setelah terjadinya ledakan pada lubang tambang batu bara di Kota Sawahlunto yang mengakibatkan 10 orang tewas, Jumat.
Polda tidak sendiri dalam hal ini, namun bersama Pemprov Sumbar, Kementerian Kehutanan dan pihak terkait untuk memastikan seluruh aktivitas tambang yang ada di Sumbar memiliki izin.
"Tidak hanya tambang batu bara, tambang emas, tambang atau usaha lainnya yang ada di Sumbar akan diperiksa. Kejadian ini membuat semua terbuka dan ini awal yang bagus bagi kami mendapatkan data tambang yang berizin di daerah ini," katanya Suharyono, Sabtu.
Kapolda menegaskan tidak akan memberikan kemudahan atau membiarkan tambang yang tidak berizin beroperasi karena hal itu akan memicu banyak tambang ilegal bermunculan dengan alasan demi mata pencaharian masyarakat.
"Kami ingin melindungi perusahaan yang telah memiliki izin dan memastikan tidak ada lagi usaha tambang yang beroperasi tanpa izin lengkap atau ilegal," katanya.
Kapolda juga tidak ingin masyarakat menjadi korban jika pihaknya langsung melakukan penutupan tambang secara tiba-tiba tanpa memikirkan konsekuensi logis dari tindakan tersebut.
"Kami tidak bisa membuat semua pihak puas, namun saya pastikan hanya tambang legal yang dapat beroperasi di Sumbar," tegasnya.
Selain itu, Polda Sumbar akan membentuk tim khusus di bawah Direktorat Reserse Kriminal Khusus untuk memeriksa dan melakukan pendataan terhadap keabsahan usaha tambang di Sumbar.
Pascaterjadinya ledakan pada lubang tambang batu bara ilegal dan menewaskan sepuluh orang, Irjen Suharyono akan periksa semua perizinan.
- Bos Batu Bara Muara Enim Ditangkap Terkait Kerugian Negara Rp 556 Miliar
- KPK dan DLHK Tertibkan Tambang Emas Ilegal di Lombok Barat
- Kematian Afif Maulana, Irjen Suharyono Tunggu Hasil Autopsi dari Jakarta
- Irjen Suharyono Imbau Masyarakat Laporkan Oknum Polisi tidak Netral Selama Pilkada
- Polda Sumbar Sudah Petakan Daerah Rawan pada Pilkada 2024
- 2 Personel Sabhara Polda Sumbar Mencuri Uang Rp 2,6 Miliar