10 Problem Hantui BPD
Hambat Jadi Bank Daerah Terkemuka
Rabu, 13 April 2011 – 08:55 WIB
JAKARTA – Bank Pembangunan Daerah (BPD) mendeteksi sepuluh masalah yang harus diselesaikan agar bisa menjadi bank daerah terkemuka (BPD Regional Champion/BRC) pada 2014. Penyelesaian setiap permasalahan itu akan dievaluasi dan dilaporkan secara berkala. Untuk mencapai sasaran sebagai BRC, lanjut dia, setiap tahap implementasi harus mengacu pada tiga pilar. Yaitu, ketahanan kelembagaan yang kuat, kemampuan sebagai agent of regional development, serta kemampuan melayani kebutuhan masyarakat. ”Dengan penyelesaian itu, diharapkan target BPD menjadi BRC pada 2014 dapat terealisasi,” kata dia.
”Setiap enam bulan sekali, laporan itu akan disampaikan kepada Bank Indonesia (BI), seluruh BPD, dan pemangku kepentingan,” ujar Direktur Eksekutif Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) Nazwar Nazir di Jakarta (12/4).
Baca Juga:
Bank daerah tidak dapat mengelak dari keharusan untuk memecahkan persoalan tersebut karena merupakan konsekuensi dari kesepakatan pada 21 Desember 2010. Kelompok kerja yang dibentuk BI mengidentifikasi sepuluh permasalahan. Yaitu, permodalan, brand awareness BPD yang rendah, kualitas pelayanan rendah, SDM yang belum sesuai standar pasar, dan minim inovasi. Kemudian, jaringan terbatas, kerja sama bisnis belum optimal, struktur pendanaan masyarakat rendah, komposisi portofolio kredit produktif rendah, serta teknologi belum terintegrasi.
Baca Juga:
JAKARTA – Bank Pembangunan Daerah (BPD) mendeteksi sepuluh masalah yang harus diselesaikan agar bisa menjadi bank daerah terkemuka (BPD Regional
BERITA TERKAIT
- Moratorium Sawit Hasilkan Kontribusi Ekonomi Rp 28,9 Triliun Pada 2045
- Danantara Bakal jadi Pilar Baru Ekonomi Nasional
- Tolong Dicatat, Satu Juta Rumah yang Dibangun Qatar Bukan Buat Orang Kaya
- Bahas Swasembada Jagung, Mentan Amran Diskusi dengan Kapolri Jenderal Listyo
- 31 TJSL 2024 dari SPSL Berdampak Luas Bagi Masyarakat
- CPM dan DPRD Tegaskan Legalitas Aktivitas PT AKM di Poboya