10 SD di Yogyakarta Adopsi Metode Pendidikan Menyenangkan Asal Australia

10 SD di Yogyakarta Adopsi Metode Pendidikan Menyenangkan Asal Australia
10 SD di Yogyakarta Adopsi Metode Pendidikan Menyenangkan Asal Australia

Satu contoh, kita bisa mengajarkan bangun ruang dengan mengajak murid membuat mainan yang mereka sukai lalu menyuruh murid untuk menjelaskan bangun ruang apa yang ada dalam mainan mereka. Kita bisa memanfaatkan barang-barangbekas seperti kardus dan botol”, tutur Lily Halim, Kepala Sekolah SD Kalam Kudus.

Konsep pelibatan anak-anak dalam program-program diatas akan memberi dampak positif baik bagi sekolah dan siswa.

"Bagi sekolah, akan tercipta iklim sekolah yang kondusif untuk belajar. Sedangkan bagi siswa, akan meningkat rasa kepemilik anak-anak atas sekolahnya selain bermanfaat pada pengelolaan emosi dan social anak-anak." ujar Novi Candra.

Tim GSM di Indonesia dan Australia akan terus melakukan pelatihan dan pendampingan pada sekolah-sekolah rintisan.

Tanggal 8-12 Juni ini, tim GSM yang diwakili Ketuanya Muhammad Nur Rizal, PhD dan Dwi Santoso (Komite) bersama tiga guru dari Clayton North Primary School, Victoria, Australia akan berbagi pengalaman mengembangkan pembelajaran berbasis proyek (project based learning) dan merancang rencana pembelajaran (lesson planning)”.

Dalam aktivitas tersebut akan turut hadir Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk bersinergi mewujudkan implementasi di tingkat nasional, tambah Agus  Mutohar, salah satu tim komite GSM.


Sebanyak 10 Sekolah Dasar di Yogyakarta saat ini sudah mengembangkan metode pendidikan Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM). Metode GSM ini dimotori


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News