10 Tahun Kesulitan Siswa, Kini Menjadi yang Pertama
Selasa, 29 Juni 2010 – 14:06 WIB
Sabtu (26/6) itu, pesantren ini baru saja mewisuda santri akhir angkatan IX tahun 2010 dengan hasil yang memuaskan. Ratusan wali murid dan santri berbaur dalam perhelatan akbar mendai kelulusan 650 santri di pesantren tersebut.
Baca Juga:
Suasana gembira, tiba-tiba berubah isak tangis perpisahan antara santri dan guru. Derai air mata, uacapan terima kasih terdengar paruh dari tenggorokan seorang bapak bernama Wargito (56) warga Dusun Tanjungsari, Kecamayan Tepus, yang ditunjuk untuk mewakili menyampaikan pesan kesannya.
"Saya berterimakasih pada pihak pesantren, mungkin benar kali ini kami belum bisa membalas. Namun insya Allah, Allah yang membalasnya," ucapnya dalam acara wisuda yang digelar Sabtu (26/6) itu.
Usai wisuda santri, kepada Radar Jogja, Pimpinan Pondok Pesantren Harun Alrozid mengisahkan, awalnya Ponpes yang ia pimpin ini murni hanya mempelajari ilmu keagamaan. Namun dalam perkembangannya, setelah melalui pertimbangan dengan mengintrospeksi sepuluh tahun terakhir (sebelum1998), akhirnya memutuskan untuk berkolaborasi dengan pendidikan formal. "Sepuluh tahun ponpes ini belum mengalami peningkatan, baik jumlah, kualitas, maupun kuantitas. Untuk itu kami merasa untuk segera introspeksi," ujarnya.
Anggapan bahwa mutu pendidikan pesantren tertinggal jauh dibanding sekolah formal, ditepis Pondok Pesantren (ponpes) Al-Hkmah Gunungkidul. Dinas
BERITA TERKAIT
- Santri Disabilitas di Bandung Terima Beasiswa Pendidikan Khusus
- Kuliah Tamu di BINUS University, Dosen FISIP UPNVJ Bicara soal Netnografi
- Siap-siap! Sumbangsih Cup 2025 Segera Digelar, Dijamin Seru dan Meriah
- Unika Atma Jaya Resmikan School of Bioscience, Technology, and Innovation
- Sandang Gelar LL.M dari Kampus Top, Fidela Gracia: Terima Kasih President University
- Memutus Rantai Kemiskinan Lewat Pendidikan, BSI Maslahat Gandeng Ganesha Operation