10 Wilayah di Jakarta Berpotensi Mengalami Pergerakan Tanah, Jangan Panik

10 Wilayah di Jakarta Berpotensi Mengalami Pergerakan Tanah, Jangan Panik
10 Wilayah di Jakarta berpotensi mengalami pergerakan tanah. Ilustrasi Foto: Soetomo Samsu/JPNN.com

"Informasi yang dirilis setiap bulannya bukan berarti seluruh wilayah kecamatan tersebut masuk ke dalam kategori rawan. Namun, hanya pada wilayah tertentu yang berada pada kawasan lereng di tepi kali atau sungai saja. Hal ini perlu dipahami agar masyarakat tidak panik. Namun, tetap waspada," kata Isnawa.

Dia mengimbau warga masyarakat yang berada di wilayah tersebut untuk mengenali gejala-gejala pergerakan tanah atau yang biasa dengan sebutan tanah longsor.

Gejala tanah longsor seperti adanya lapisan tanah/batuan yang miring ke arah luar, adanya retakan tanah yang membentuk tapal kuda, adanya rembesan air pada lereng, adanya pohon dengan batang yang terlihat melengkung dan perubahan kemiringan lahan yang sebelumnya landai menjadi curam.

Masyarakat, terutama yang berada di sekitar kawasan kali/sungai, diimbau untuk tidak membangun rumah di atas/bawah/bibir tebing, tidak mendirikan bangunan di sekitar sungai, tidak menebang pohon di sekitar lereng, dan menghindari untuk pembuatan kolam atau sawah di atas lereng.

BPBD DKI telah berkoordinasi dengan PVMBG mengenai fenomena ini. BPBD DKI pun mendorong agar dapat dilakukan pemetaan dengan skala yang lebih besar/lebih detail pada skala 1:25.000 bahkan 1:10.000.

Saat ini PVMBG baru merilis peta peringatan dini potensi gerakan tanah pada skala 1:50.000.

BPBD DKI juga mendorong agar para stakeholders terkait untuk dapat menyusun strategi mitigasi secara struktural untuk mengurangi risiko bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu di masyarakat. (antara/jpnn)

Data BPBD Provinsi DKI Jakarta menyebut ada 10 wilayah di Jakarta berpotensi mengalami pergerakan tanah. Namun, masyarakat jangan panik.


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News