100 Hari, Pemerintah Klaim Bangun 695 Km Jalan
Target Lima Tahun 10.000 Km
Jumat, 05 Februari 2010 – 23:07 WIB

100 Hari, Pemerintah Klaim Bangun 695 Km Jalan
JAKARTA - Menko Perekonomian Hatta Radjasa terus mengungkapkan berbagai keberhasilan program 100 hari kerja pemerintahan SBY-Boediono. Kepada wartawan, Jumat (5/2), Hatta mengatakan bahwa selama kurun waktu 100 hari kerja ini, melalui APBN pemerintah telah membiayai pembangunan infrastruktur jalan sepanjang 695 km. "Seperti (untuk) jalan tol, pelabuhan dan bandara. Yang bersifat komersial seperti ini, akan kita dorong pihak swasta untuk menanamkan investasi. Sedangkan yang bersifat publik, akan menjadi tanggungjawab pemerintah," ungkap Hatta.
"Jalan (sepanjang) 695 Km ini sebagian besar di Jawa dan Sulawesi. Target lima tahun pemerintahan adalah 10.000 Km di bawah pengawasan Kementerian PU. Infrastruktur jalan (memang) menjadi prioritas pemerintah di samping pembangunan waduk, irigasi dan lainnya," kata Hatta.
Baca Juga:
Untuk merealisasikan target, Hatta mengatakan bahwa pemerintah akan berusaha mendorong pihak swasta ikut berperan serta (secara) aktif. Sementara untuk infrastruktur yang sekiranya bersifat komersial, akan dibuka peluang sebesar-besarnya untuk masuknya pihak swasta menanamkan investasi.
Baca Juga:
JAKARTA - Menko Perekonomian Hatta Radjasa terus mengungkapkan berbagai keberhasilan program 100 hari kerja pemerintahan SBY-Boediono. Kepada wartawan,
BERITA TERKAIT
- KPK Sinyalir Uang Jutaan Dolar dari Izin Tambang era Rita Mengalir ke Japto dan Ahmad Ali
- Kubu Ted Sieong Pertanyakan Motif Jaksa Tak Hadirkan Nama-nama Dalam BAP
- KPK Sinyalir Satori dan Heri Gunawan Selewengkan Dana CSR BI Lewat Yayasan
- KPK Telusuri Aset Wali Kota Semarang Hevearita, Potensi Penyitaan Menguat
- Pemerintah Tekankan Kebijakan Kontrol GGL, Cegah Risiko Penyakit Kardiovaskular
- 1,5 Tahun Jabat Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana: Pusing, Banyak Permasalahan