100 Hari Pertama Joe Biden Tak Segaduh Donald Trump, tetapi Apakah Lebih Baik?

Kalau Trump pada awal pemerintahannya sudah pecat memecat anggota kabinet, tidak demikian dengan Biden.
Dia memberikan kepercayaan penuh kepada kabinet dan tim pemerintahannya menenangkan publik, termasuk memberi ruang lapang kepada ilmuwan menjelaskan situasi dan langkah terkini dalam kaitannya dengan pandemi COVID-19.
Pinggirkan sikap partisan
Produk kebijakan Biden pun terlihat dan terasakan jelas oleh publik sehingga jutaan manusia yang dipimpinnya yang masih was-was terhadap ancaman COVID-19, menjadi lebih tenang.
Jarang sekali dia membuat bingung rakyatnya. Sebaliknya, langkah-langkahnya bisa terukur oleh rakyatnya, dan ini menciptakan ketenangan yang tak diciptakan Trump.
Di bawah pemerintahan Biden, kata Carol Anderson yang profesor kajian Afro-Amerika pada Emory University, “kita bisa bernafas lagi.”
Tetapi memang suhu politik mendingin dan tak lagi diselimuti drama. Ini karena Biden, kata David Axelrod yang mantan penasihat Barack Obama, menampilkan diri sebagai antitesis Trump yang punya empati, santun dan berpengalaman. Dengan sikap seperti ini Biden bisa memenuhi janji-janji politiknya.
Dia juga menerapkan apa yang diperolehnya selama 36 tahun menjadi anggota Senat, yaitu membangun komunikasi dengan semua pihak, termasuk politisi-politisi Partai Republik.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden bakal selalu dibanding-bandingkan dengan Donald Trump, bagaimana 100 hari pertamanya?
- Tarif Tarifan
- Tanggapi Perang Tarif Trump, Partai Gelora Dorong BPI Danantara Berinvestasi di AS
- Rambah Pasar Amerika Serikat, OKX Luncurkan Bursa Kripto Terpusat & Dompet Crypto Web3
- Gakoptindo Yakin Kebijakan Tarif Trump tak Memengaruhi Harga Kedelai dari AS
- Prabowo Tak Targetkan Angka untuk Tarif Impor Trump, Asalkan Diturunkan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya