100 Jamaah di Masjid 24 Jam, Tarawih Dilaksanakan Dini Hari
Di antaranya mereka, ada yang membawa keluarganya, ada pula yang melakukannya sendiri. Mereka buka puasa dan sahur di masjid tersebut.
Jamaah yang berdiam di masjid tersebut membawa perlengkapannya. Mereka masuk masjid menjelang magrib. Mereka pun melaksanakan salat Isya berjamaah. Setelah selesai salat Isya, mereka membaca Alquran.
Sebagian di antara mereka melaksanakan salat sunat, tapi bukan tarawih. Sekira pukul 22.00 Wita, mereka istrahat sejenak. Ada pula yang tidur pukul 23.00 Wita. Bahkan, ada jamaah yang terjaga hingga pagi.
Mereka akan bangun pukul 01.00 Wita mempersiapkan diri melaksanakan salat tarawih berjamaah. Bacaan ayatnya dipanjangkan sehingga waktu menjelang sahur bisa tercapai. Setelah salat tarawih, mereka pun makan sahur. Usai sahur, mereka mempersiapkan diri untuk mendirikan salat Subuh.
Usai salat Subuh, berbagai aktivitas ibadah lainnya dilaksanakan. Ada yang berzikir, tadarus, dan ada pula salat sunat Isyraq (salat terbit matahari).
Setelah itu, dilanjutkan dengan zikir dan tadarus, kemudian mereka melaksanakan salat Dhuha. "Tapi ada juga yang memanfaatkannya untuk istirahat," ujar Mardin, pengurus Masjid Abu Bakar.
Aktivitas itulah yang dilakoni para jamaah yang beritikaf di masjid. Mereka terus menerus melakukan ibadah. Kecuali mereka harus ke kamar kecil, barulah berhenti beribadah. Meskipun sebagian ada yang memanfaatkannya untuk tidur di masjid.
"Ada yang itikafnya hanya 24 jam. Tapi ada juga yang tinggal di masjid selama 10 hari terakhir Ramadan. Mereka tidak pulang-pulang," katanya.
SERATUSAN jamaah Masjid Abu Bakar dan Masjid Ar Raufur Rahim Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, menghabiskan malam-malamnya dengan beritikaf di masjid.
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408