100 Negara Sepakat Stop Bom Tandan
Kamis, 04 Desember 2008 – 05:27 WIB

100 Negara Sepakat Stop Bom Tandan
OSLO - Larangan penggunaan bom kluster akhirnya disepakati 100 negara yang hadir dalam pertemuan di Oslo, Norwegia. ''Hari ini (kemarin, red) sangat bersejarah karena sebagian besar negara di dunia sepakat melarang penggunaan bom tandan. Hal ini menjadi standar baru dalam dunia internasional yang menyebabkan perubahan besar di seluruh penjuru dunia,'' ujar Menteri Luar Negeri Norwegia Jonas Gahr Stoere seperti dikutip AFP.
Dengan disahkannya kesepakatan tersebut, ''Dunia (bisa) menjadi tempat yang lebih aman,'' kata Richard Moyes dari Cluster Munitions Coalition, lembaga yang memayungi 300 Lembaga Swadaya Masyarakat. ''Hal ini merupakan kesepakatan (bidang) kemanusiaan terbesar dekade ini,'' lanjutnya.
Baca Juga:
Selama ini, pasukan Angkatan Udara Amerika Serikat yang paling banyak menggunakan bom tandan. Penggunaan bom tandan sangat membahayakan dan merugikan penduduk sipil. Pasalnya, saat dijatuhkan dari pesawat ataupun ditembakkan melalui senjata artileri, bom jenis itu langsung meledak di udara dan mengeluarkan ratusan bom-bom lebih kecil, yang ukurannya hanya sekitar delapan sentimeter. (dia/ami)
OSLO - Larangan penggunaan bom kluster akhirnya disepakati 100 negara yang hadir dalam pertemuan di Oslo, Norwegia. ''Hari ini (kemarin, red) sangat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Mimpi Berkuasa Lagi, Donald Trump versi Amerika Selatan Malah Terjerat Kasus Kudeta
- Pesawat Delta Airlines Jatuh saat Mendarat di Toronto, Belasan Orang Terluka
- Ramadan Sebentar Lagi, Arab Saudi Kembali Siapkan Paket Bantuan untuk Indonesia
- Kabar Gembira, Hamas Siap Menyerahkan Kendali atas Gaza
- Rabi Yahudi Sebut Trump Dipilih Tuhan untuk Tegakkan Keadilan & Memerangi Islam Radikal
- Aksi Pro-Palestina Diwarnai Ujaran 'Zionis Babi' & Salut ala NAZI, Pedemo Diciduk Polisi