100 Peneliti AIDS Dikabarkan Ada di Pesawat MH17
jpnn.com - Diperkirakan ada 100 peneliti HIV/AIDS kemungkinan berada di pesawat Malaysia Airlines MH-17 yang jatuh di wilayah timur Ukraina, Kamis (17/7). Beberapa di antara para korban dikabarkan adalah staf WHO.
Hingga kini belum ada konfirmasi resmi jumlah peneliti dalam pesawat nahas tersebut. Tak ada yang selamat dari 298 penumpang pesawat yang ikut terbang menuju Kuala Lumpur dari Amsterdam.
Seratusan peneliti itu dijadwalkan terbang ke Melbourne untuk mengikuti konferensi AIDS yang dimulai pada Sabtu (20/7).
"Warga banjir air mata di koridor-koridor," kata peneliti veteran HIV, Clive Aspin yang menghadiri sesi pleno pra konferensi di Sidney seperti dilansir Guardian Australia, Jumat (18/7).
"Orang-orang itu merupakan yang terbaik dan cemerlang, mereka mendedikasi seluruh karirnya untuk memerangi virus mematikan, ini menghancurkan," tuturnya lagi.
Direktur Laboratorium Imunologi dan Sel Induk Monash, Prof. Richard Boyd menyebut tragedi ini sebagai kehilangan yang sangat merugikan.
"Kita kehilangan pemimpin global dan juga beberapa anak muda cemerlang yang juga akan datang," ujarnya.
"Hubungan komunitas AIDS sangat dekat, seperti keluarga. Mereka akan bersatu dan konferensi ini akan membuat orang-oreang berusaha lebih keras menemukan sebuah terobosan. Mari berharap semoga keluar dari kegilaan ini, akan ada harapan baru bagi dunia," lanjutnya.
Diperkirakan ada 100 peneliti HIV/AIDS kemungkinan berada di pesawat Malaysia Airlines MH-17 yang jatuh di wilayah timur Ukraina, Kamis (17/7). Beberapa
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29
- Prabowo Ingin Berguru dari China Cara Mengatasi Kemiskinan
- Inilah Misi Prabowo ke China, Ada soal Pemberantasan Kemiskinan