100 Wanita Berkebaya di Hari Ibu, Siap Bawa Kebaya Mendunia
Sementara itu, di hadapan ratusan ibu-ibu anggota Perhimpunan Kebayaku, Musa Widyatmodjo, juga tampak apik menjelaskan fashion kebaya dari berbagai daerah di Indonesia.
Desainer yang sempat mengenyam pendidikan fashion di Amerika selama 5 tahun itu, sudah aktif di dunia fashion sudah lebih dari 30 tahun.
"Kebaya itu banyak macamnya, ada yang modern, klasik, tradisonal, saya pelajari semua. Dari berbagai daerah pun punya ciri khas dan makna berbeda, ada dari Sunda, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sumatra Barat, dan lain sebagainya," jelas Musa.
Musa tidak hanya bercerita tentang ragam kebaya dan perjalanannya, tetapi juga mencirikan sehelai kebaya serta apa yang diperbolehkan dan tidak boleh dalam berkebaya.
Jika sudah tahu, maka saat berkebaya di masa mendatang, bisa paham cara memilih dan memakai sesuai dengan pakemnya.
"Saat nantinya kita mewariskan kebaya kepada generasi mendatang, tetap mampu mewariskan yang sesuai pakem, jangan sampai kebaya kita obrak-abrik lalu kita wariskan dan memberi PR pada generasi penerus untuk membenahinya," tuturnya
Perhimpunan Kebayaku pun terus gencar mengampanyekan untuk melestarikan kebaya sebagai warisan budaya Indonesia.
Terutama kepada generasi milenial sehingga mereka bisa secara nyaman, percaya diri dan bangga memakai kebaya di berbagai acara.
Sekitar seratus perempuan tampak apik berlenggak-lenggok memamerkan kebaya berbagai khas daerah di Indonesia saat hari ibu.
- Penulis dan Pegiat Tulis Buku Kebaya Kaya Gaya, Ada Pesan Khusus
- Mbak Ita & Dico Ganinduto Kompak Berjoget di Ki Ageng Pandanaran Art Festival Semarang
- Jokowi dan Ibu Negara Hadir di Pembukaan Peringatan Hari Kebaya Nasional 2024
- Hari Kebaya Nasional 2024, Kowani Hadirkan Expo UMKM
- HKN 2024: Ada 8 Kebaya Legendaris Koleksi Ibu Tien Soeharto
- Perempuan Indonesia Harap Presiden Jokowi Kukuhkan 24 Juli sebagai Hari Kebaya Nasional