100 Warga Sekitar Danau Toba Dilatih Jadi Petugas Syahbandar
jpnn.com, MEDAN - Kementerian Perhubungan mulai membenahi sistem pelayaran di Danau Toba. Pembenahan itu dimulai dari melatih 100 orang warga di Danau Toba menjadi petugas Syahbandar.
Hal itu menyusul tragedi tenggelamnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun yang menyebabkan ratusan orang tewas di perairan Danau Toba, beberapa waktu lalu.
“Kami berharap dengan upaya yang dilakukan ini, kasus seperti KM Sinar Bangun tak terjadi lagi ke depan,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi seusai menghadiri dialog nasional di Medan, Kamis (5/7).
Menurutnya dengan kejadian KM Sinar Bangun, pihaknya berkoordinasi kepada Mendagri dan Menpan RB untuk menambah petugas pengawas langsung dilakukan dari Pemerintah Pusat di Danau Toba.
“Saya pikir operasional bisa dilakukan provinsi dan kabupaten. Sedangkan untuk kompetensi pengawasan akan dilakukan dari pusat,” kata Budi.
Diutarakan dia dalam pengelolaan pelayaan di Danau Toba, pengawasan standar operasional pelayaran akan dilakukan bersama TNI/Polri.
Selain itu, Kemenhub juga akan melakukan ramcheck terhadap armada-armada yang ada di sana, terutama yang berkaitan dengan fitur-fitur keselamatan.
“Jadi, yang tak memenuhi akan kami peringati,” tukasnya.
Pembenahan sistem pelayaran di Danau Toba dimulai dengan melatih 100 orang warga di Danau Toba menjadi petugas Syahbandar.
- Efek Aquabike Championship 2024 Penumpang Ferry di Danau Toba Melonjak 12,7%
- Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024 di Kawasan Danau Toba Harus Mampu Kembangkan Pariwisata dan Pertanian
- Film 'Tulang Belulang Tulang' Siap Tayang di Bioskop
- Sediakan Transportasi Gratis bagi Atlet, Kadishub: PON XXI Harus Dongkrak Pariwisata Sumut
- Katolik Kristen
- AirAsia Move Mega Sale Bagikan 4 Rekomendasi Destinasi Termegah di Asia Tenggara