1.000 Spesimen Hasil Tes Usap Menumpuk, Dedi Syarif Kewalahan, Bupati Bogor Kesal
jpnn.com, BOGOR - Bupati Bogor Ade Yasin mengaku kesal kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) lantaran menumpuknya 1.000 spesimen hasil tes usap di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Akhir September masih ada 1.000 spesimen belum dilakukan uji laboratorium karena menunggu antrean," ungkapnya di Bogor, Selasa (6/10).
Berdasarkan laporan yang ia terima, Dinkes Kabupaten Bogor mampu melakukan 300 kali sampai 400 kali per hari melakukan pengambilan spesimen melalui tes usap.
Tetapi, kemampuan pengujiannya menggunakan alat Polymerase Chain Reaction (PCR) baru 200 spesimen per hari.
Menurut Ade Yasin, hingga kini Dinkes Kabupaten Bogor tercatat baru melakukan tes PCR terhadap 21.986 spesimen selama pandemi.
Angka tersebut masih jauh dari yang ditargetkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yakni 1 persen dari jumlah penduduk atau 60 ribu tes PCR.
"Dinkes agar menjelaskan berapa ketersediaan PCR sekarang dan segera mengaktifkan Labkesda," kata Ade Yasin.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bogor Dedi Syarif menyebutkan bahwa Pemkab Bogor memiliki enam unit alat PCR, tapi empat di antaranya belum bisa digunakan.
Bupati Bogor Ade Yasin mengaku kesal lantaran menumpuknya 1.000 spesimen hasil tes usap.
- BPKP Usulkan Rancangan Kebijakan MRPN Lingkup Pemerintah Daerah
- Pengamat Tata Kota Sebut Aparat Lemah kepada Preman Bisa Hilangkan Kepercayaan Publik
- Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Ancam Bongkar Sendiri
- Mak-Mak Majelis Taklim Dukung Rena Da Frina Pimpin Kota Bogor
- Preman Pasar Tumpah Bogor Provokasi Tolak Penggusuran, IPW: Polisi Jangan Kalah
- Kebakaran Gudang Alat Dekorasi di Bogor Sebabkan Satu Orang Meninggal