100.000
Oleh Dahlan Iskan
jpnn.com - Menyalahkan gubernur sudah. Menyalahkan ilmuwan medis sudah.
Menyalahkan Tiongkok sudah. Pun menyalahkan pendahulunya, Barack Obama.
Namun yang meninggal akibat Covid masih terus naik. Hari ini mencapai 100.000 orang. Di Amerika Serikat.
Kini Presiden Donald Trump ganti menyalahkan angka itu. Ia mempersoalkan banyaknya orang mati biasa dibukukan akibat Covid-19. Padahal mereka mati karena penyakit yang lain.
Untuk Amerika, angka yang akan segera melewati 100.000 itu bakal melebihi korban perang. Termasuk perang dunia pertama. Juga kekalahan di perang di Vietnam.
Angka itu ”berarti banget”. Itulah sebabnya harian paling bergengsi di Amerika, The New York Times, menerbitkan edisi khusus. Hari Minggu kemarin.
Sangat mengejutkan. Sangat tidak biasa: halaman depan harian itu hanya berisi daftar nama yang meninggal.
Tanpa judul.