103 Jemaah Safari Wukuf Karena Sakit
Kepala Biro Humas Kemenag Mastuki yang ikut dalam penyelenggaraan haji di Arab Saudi menuturkan, meski tarwiyah tidak menjadi agenda resmi pemerintah Indonesia dalam penyelenggaraan haji, tetap ada petugas yang disiagakan di Mina.
Namun, pemerintah Indonesia tidak memberikan fasilitas transportasi, makanan, dan tenda kepada mereka.
Karena itu, muncul pernyataan atau pengaduan dari jemaah tersebut bahwa mereka tidak dilayani pemerintah.
''Kemenag maupun seluruh petugas haji sejak awal sudah sosialisasi bahwa jemaah dari Makkah langsung ke Arafah. Tidak mampir ke Mina dahulu,'' tuturnya kemarin (31/8).
Jika ada jamaah yang masih bersikukuh menjalankan tarwiyah maupun mabit di Mina pada 8 Zulhijah, seluruh akomodasi ditanggung pribadi atau rombongan.
Menurut Mastuki, jemaah yang menjalankan tarwiyah bukan hanya jemaah haji khusus, tetapi ada pula jemaah haji reguler.
Umumnya mereka mengikuti ajakan teman, pembimbing haji, atau biro travel bagi yang haji khusus.
Mastuki berharap jemaah yang memilih melaksanakan tarwiyah bertanggung jawab atas diri sendiri.
- Dubes Arab Buka Peluang Investasi untuk BPKH Indonesia di Tanah Suci
- Didirikan Muhammad Husni Ali Hasan, Mutawiffmu Siap Memandu Jemaah Haji dan Umrah
- BPKH Jadikan Ijtima Ulama Referensi Tata Kelola Dana Haji
- BPKH Naikkan Distribusi Nilai Manfaat Jemaah Haji Tunggu Jadi Rp 4,4 Triliun pada 2025
- Cerita Bahagia Jemaah yang Tuntaskan Ibadah Haji 2024
- Pansus DPR Mencium Dugaan Manipulasi Data Haji Khusus, Ya Tuhan