10.465 Korban Banjir di Manado Belum Tersentuh

4.220 Rumah Rusak, 41.863 Ribu Jiwa Jadi Korban

10.465 Korban Banjir di Manado Belum Tersentuh
10.465 Korban Banjir di Manado Belum Tersentuh
Di Kecamatan Sario, Camat Xaverius Runtuwene mengatakan warga korban bencana membutuhkan makanan siap saji dan mesin alkon. “Warga yang terkena banjir masih membutuhkan makanan siap saji dan air mineral. Sedangkan untuk membersihkan lumpur, warga membutuhkan mesin alkon untuk menyemprot lumpur di rumah maupun di jalan,” ujar Runtuwene.

Sementara itu, dampak banjir dan tanah longsor Februari 2013 ini benar-benar dahsyat dan diprediksi terbesar setelah bencana pada 2000 lalu. Menurut data Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado, tercatat 41.863 jiwa yang merasakan dampaknya. Sedangkan rumah yang dihantam banjir dan longsor mencapai 4.220 rumah (Lihat grafis, Red).

Wali Kota Manado Dr GS Vicky Lumentut (GSVL) dan Wawali Harley AB Mangindaan SE MSM sendiri sejak Minggu malam (17/2) hingga Selasa (19/2) telah turun ke titik banjir dan longsor untuk menyalurkan bantuan dan menyampaikan rasa belasungkawa atas korban jiwa akibat bencana tersebut.

Saat berkunjung ke lokasi banjir di Kelurahan Ternate Tanjung, Selasa (19/2), GSVL mengatakan Pemkot akan membangun tanggul dari Jembatan Kairagi hingga Jembatan Megawati. “Pembangunan ini merupakan bentuk pencegahan dari dampak banjir. Ini juga demi keselamatan warga yang tinggal di bantaran sungai yang selama ini merasakan dan mengalami kerugian akibat bencana,” ujarnya. (ctr-02)

MANADO — Pola distribusi bantuan yang terkesan kurang terorganisir dengan baik membuat banyak korban bencana mengeluh dan kecewa. Data di Badan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News