10.58
Oleh: Dahlan Iskan
Sebelum itu pihak keluarga yang menjaganya: khawatir jenazah Yosua hilang.
"Saya yang meminta kuburan itu dijaga. Dipasangi lampu," ujar Johnson Panjaitan, pengacara keluarga.
Memang ada 8 pengacara yang akan mendampingi mereka.
Johnson sendiri tadi malam sudah siap-siap untuk agenda autopsi itu. Ia akan ikut datang ke Jambi.
"Semoga mayatnya masih baik. Saya berdoa terus," ujar Johnson yang juga wakil ketua umum Persatuan Advokat Indonesia (Peradi) Pusat.
Doa itu dimaksudkan agar autopsi bisa dilakukan di kuburan.
"Demi transparansi. Agar banyak orang bisa ikut melihat," katanya. "Sayang sekali kalau harus dilakukan di rumah sakit," tambahnya.
Johnson lahir di Jakarta. Sekolah di SMAN 14. Lalu kuliah di fakultas hukum Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta. Kampung halaman Bataknya masih jauh dari Balige.