108 Tewas, 502 Hilang

Tsunami Hantam Mentawai

108 Tewas, 502 Hilang
108 Tewas, 502 Hilang
Akses telekomunikasi ke daerah itu hampir dipastikan lumpuh total. Pasalnya, cukup banyak warga Mentawai yang berada di Kota Padang tak bisa berkomunikasi dengan sanak familinya yang ada di kepulauan yang dilanda tsunami itu, sejak Malam kemarin.

Marwin, 38, warga Sikakap yang berada di Padang mengaku binggung, dan tak tahu harus mengadu kepada pihak mana, guna mengetahui kondisi desanya pasca dilanda tsunami, yang ditimbulkan oleh gempa 7,2 SR yang terjadi Senin (25/10) malam kemarin. 

"Sejak gempa terjadi, hubungan komunikasi ke kampung saya otomatis tak lagi nyambung. Saya cukup khawatir terjadi apa-apa dengan mereka," sebut Marwin yang dihubungi Padang Ekspres (Grup JPNN) kemarin. Pria ini mengaku informasi adanya Tsunami melanda Mentawai, baru diketahuinya Selasa siang kemarin. Persisnya beberapa jam setelah kapal yang ditumpanginya dari Mentawai merapat di pelabuhan Muaro Padang.

Diterangkannya, di Mentawai sedikitnya ada enam hingga tujuh tower telepon seluler. Di antaranya 2 unit di Sikakap, 2 unit di Tuapejat, satu unit di Siberut selatan dan lainnya. Sayangnya dari sekian banyaknya tower seluler itu, tidak satu pun berfungsi. Buktinya, tandas Marwin, akses komunikasi ke Mentawai via Hp tak menyambung.

Sementara itu, Polda Sumbar juga mengirim   tim medis dan sejumlah kapal karet ke daerah yang terkena tsunami di kepulauan Mentawai.  Tim ini akan membantu para korban gempa dan tsunami di Mentawai.  "Insya Allah, pagi ini Rabu (27/10) tim dari Polda akan berangkat ke Mentawai.   Tim tersebut berjumlah, sekitar  70 orang anggota, terdiri dari anggota Pol Air, tim medis Polda dan anggota Samapta," ungkap Karo Ops Sumbar Polda Sumbar, Kombes Pol Suwardi kepada Padang Ekspres.

PADANG - Gempa 7,2 Skala Richter (SR) yang mengguncang Mentawai, sekitar pukul 21:42  WIB, Senin (25/10) pada koordinat 3.61 LS-99.93 BT atau

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News