11 Mitos Pencegahan Virus Corona, Ini Faktanya
jpnn.com, JAKARTA - Organisasi kesehatan dunia, WHO, merilis catatan yang membantah beberapa mitos seputar pencegahan virus corona. Padahal hingga kini, obat atau vaksin untuk virus tersebut belum ditemukan.
Catatan tersebut dirilis untuk mengakhiri semua informasi yang salah. Apa saja sih mitos tersebut? Berikut adalah uraiannya dilansir Indian Express, Minggu (16/2).
1. Pengering tangan
Udara panas dari pengering tangan tidak dapat menghapus virus. Untuk menghilangkan virus seseorang harus mencuci tangannya dengan sabun dan air atau pembersih tangan yang mengandung alkohol. Lalu tangan dikeringkan dengan tisu atau pengering hangat.
2. Lampu desinfeksi ultraviolet
WHO memperingatkan bahwa radiasi ultraviolet dari lampu UV dapat menyebabkan iritasi kulit sehingga tidak boleh digunakan untuk mensterilkan tangan atau bagian tubuh lainnya.
3. Pemindai termal
Bagi orang yang mengalami demam karena infeksi dengan virus corona, pemindai termal dapat bermanfaat dalam pendeteksian. Tetapi itu bisa memakan waktu dua hingga 10 hari bagi seseorang untuk menjadi sakit dan mengalami demam. Scanner ini tidak dapat mendeteksi mereka yang terinfeksi tetapi belum mengalami demam.
WHO membantah beberapa mitos seputar pencegahan virus corona yang beredar di media sosial.
- Jadi Ancaman Global, Aksi SIAP Lawan Dengue Diluncurkan
- AHF Indonesia Dorong Peran Asia dalam WHO Pandemic Agreement
- Deteksi Dini Down Syndrome, Cordlife Persada Hadirkan Layanan NIPT Lokal di Indonesia
- Cegah Diabetes dengan Dua Cara Ini, Ampuh Menjaga Gula Darah
- Sebagian Besar Kasus Hepatitis Tidak Terdiagnosis, Deteksi Dini Penting Dilakukan
- WHO Tak Mendukung Vaksinasi Massal untuk Lawan Cacar Monyet