11 Pendulang Emas Tewas Diserang KKB Papua, Pemerintah Fokus Evakuasi Korban

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan atau BG menyebut pemerintah mengutuk keras tindak kekerasan di Yahukimo, Papua, pada 5-8 April 2025 yang menewaskan sebelas orang.
BG mengatakan kekerasan itu menjadi aksi teror yang ditujukan guna membuat masyarakat ketakutan beraktivitas.
"Tragedi ini menunjukkan pelaku tidak memiliki rasa kemanusiaan dan melakukan pembunuhan secara sadis dan sporadis," kata eks Kepala BIN itu melalui keterangan persnya, Kamis (10/4).
Diketahui, sebelas orang pendulang emas di Yahukimo, Papua Pegunungan, tewas dibantai yang diduga oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).
BG melanjutkan pemerintah saat ini fokus mengevakuasi korban tewas dan memulangkan jenazah ke keluarga masing-masing.
"Proses evakuasi terhambat kondisi geografis dan cuaca di lokasi," lanjut eks Wakapolri itu.
BG sejak kejadian tindak kekerasan di Yahukimo telah mendorong jajaran Kemenko Polkam mengambil lagkah-langkah segera dalam rangka evakuasi korban dan peningkatan pengamanan.
"Hari ini Kemenko Polkam mengadakan Rakor Jajaran Polkam dengan Peserta Kemendagri, TNI, Polri, BIN, Komdigi, PMK, KSP, PCO utk mengambil langkah-langkah penanganan kekerasan di Papua," katanya.
Pemerintah fokus mengevakuasi korban akibat tindak kekerasan di Yahukimo, Papua, pada 5-8 April 2025. Namun, proses itu terkendala cuaca.
- 11 Korban KKB Telah Dievakuasi dalam Kondisi Tewas
- Komnas HAM Kecam KKB yang Bunuh Pendulang Emas di Papua
- Budi Gunawan, Sufmi Dasco, dan Sketsa Rekonsiliasi Nasional Prabowo-Megawati
- Mabes TNI Tuding KKB yang Bantai Pendulang Emas Lakukan Propaganda
- Budi Gunawan: Pemerintah Mengutuk Aksi KKB yang Menewaskan 11 Pendulang Emas
- Budi Gunawan Kutuk Aksi KKB Membantai 11 Pendulang Emas di Yahukimo