11 Pendulang Emas Tewas Diserang KKB Papua, Pemerintah Fokus Evakuasi Korban

Pemerintah, lanjut BG, akan terus melakukan peningkatan pengamanan di daerah-daerah rawan di Papua agar masyarakat dapat segera beraktivitas normal.
BG juga meminta dukungan dari seluruh elemen masyarakat di Papua untuk tidak memberikan ruang terhadap pihak-pihak yang melakukan kekerasan di Papua.
Pemerintah, kata dia, berkomitmen terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Papua dan tidak memberikan ruang bagi para pelaku teror.
"Pemerintah menyampaikan duka yang mendalam, semoga para korban tenang di sisi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga korban yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan," kata BG.
Sebelumnya, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) Sebby Sambom menyebut sebelas orang pendulang yang dibunuh berstatus anggota intelijen milik Indonesia.
"Mereka adalah anggota intelijen yang menyamar, maka dari itu kami habisi dalam operasi militer kami," kata dia dalam keterangan pers, Kamis (10/4).
Sebby menyebutkan operasi militer itu berlangsung selama tiga hari oleh pasukan TPNPB Kodap XVI Yahukimo.
Dirinya juga dengan tegas mengancam Presiden Prabowo Subianto untuk menghentikan pengiriman pasukan militer ke Papua.
Pemerintah fokus mengevakuasi korban akibat tindak kekerasan di Yahukimo, Papua, pada 5-8 April 2025. Namun, proses itu terkendala cuaca.
- DVI Polri Sudah Identifikasi 11 Jenazah Korban Pembunuhan KKB
- Polri Kerahkan Pesawat dan Helikopter Mencari Korban Pembantaian KKB
- 11 Korban KKB Telah Dievakuasi dalam Kondisi Tewas
- Komnas HAM Kecam KKB yang Bunuh Pendulang Emas di Papua
- Budi Gunawan, Sufmi Dasco, dan Sketsa Rekonsiliasi Nasional Prabowo-Megawati
- Mabes TNI Tuding KKB yang Bantai Pendulang Emas Lakukan Propaganda