110 Narapidana Bebas Saat Hari Raya Natal
![110 Narapidana Bebas Saat Hari Raya Natal](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/normal/20151225_125933/125933_968371_Pohon_natal___eci.jpg)
jpnn.com - JAKARTA – Sebanyak 8.623 narapidana di seluruh Indonesia menerima Remisi Khusus (RK) pada hari Natal, Jumat (25/12). Sementara 110 narapidana diantaranya, langsung bisa menghirup udara segar.
Kabag Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Akbar Hadi memaparkan, RK dibagi menjadi dua yakni RK I diberikan kepada narapidana yang setelah mendapatkan RK masih menjalani sisa pidana. Kemudian RK II dimana narapidana langsung bebas usai diberikan remisi.
“Sementara 8.513 narapidana Kristen lainnya menerima pengurangan hukuman atau RK I yang besarannya bervariasi mulai dari 15 hari, 1 bulan, 1 bulan 15 hari, dan dua bulan,” ujar Akbar Hadi.
Menurutnya, dari 8.513 narapidana yang menerima RK I, sebanyak 2.323 orang menerima remisi 15 hari, 5.108 orang menerima remisi 1 bulan, 866 orang menerima remisi 1 bulan 15 hari, dan 216 orang menerima remisi 2 bulan.
Sedangkan dari 110 narapidana yang menerima RK II, 45 napi menerima remisi 15 hari, 53 napi menerima remisi 1 bulan, dan 12 napi menerima remisi 1 bulan 15 hari, dinyatakan bebas.
“Remisi Khusus Natal diberikan kepada narapidana umat nasrani yang memenuhi persyaratan administratif, diantaranya telah menjalani pidana minimal enam bulan dan tidak pernah melakukan indisipliner serta aktif mengikuti program pembinaan di lapas,” katanya. (mg4/jpnn)
JAKARTA – Sebanyak 8.623 narapidana di seluruh Indonesia menerima Remisi Khusus (RK) pada hari Natal, Jumat (25/12). Sementara 110 narapidana
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Nikson Matuan Digiring ke Polda Papua, Brigjen Faizal: Setiap Simpatisan KKB Ditindak Tegas
- Menteri ESDM Bahlil Diminta Luruskan Penonaktifan Dirjen Migas
- Margarito: Dominus Litis di RKUHAP Ciptakan Kewenangan Berlebihan
- Belajar dari Jepang, Program MBG Perlu Kolaborasi Semua Pihak
- Bakul Budaya Rayakan Capgome di Kampus UI
- Advokat Pertanyakan Urgensi Hak Imunitas Jaksa: Lebih Baik Dihilangkan