110 Terpidana Korupsi di Buku Hakim Tipikor
Senin, 21 Desember 2009 – 21:28 WIB
JAKARTA - Hakim Pengadilan Tipikor, Prof Krisna Harahap, Senin (21/12), meluncurkan buku berjudul Pemberantasan Korupsi di Indonesia: Jalan Tiada Ujung. Menariknya, dalam buku setebal 366 halaman itu terdapat sejumlah 110 terpidana korupsi yang ditahan KPK. Dari daftarnya, nama-nama itu tampak didominasi oleh kasus korupsi APBD dan kasus suap. Anggota Polri yang menjadi pegawai KPK, Suparman, berada di urutan ke-32 dalam daftar itu. Suparman divonis 8 tahun penjara dan denda Rp 200 juta, karena terlibat usaha pemerasan terhadap saksi. Kemudian ada mantan Konjen RI di Johor Bahru, Malaysia, Eda Makmur, yang ditulis di urutan ke-40. Pengusaha Tirta Winata, yang terlibat kasus pengadaan barang dan jasa peralatan laboratorium Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP), juga ditulis pada urutan ke-45.
Di nomor urut satu tertulis nama Gubernur NAD, Abdullah Puteh. Dia terlibat perkara pengadaan satu unit helikopter jenis MI-2 buatan Rostov Rusia. Puteh dipidana penjara 10 tahun dan denda Rp 500 juta, serta uang pengganti Rp 6,5 miliar lebih. Lantas, anggota KPU Mulyana W Kusumah ditulis pada nomor urut 3. Dia divonis terkait kasus suap kepada pegawai BPK Khairiansyah Salman. Nama Mulyana kemudian muncul lagi di nomor urut 18, dalam kasus pengadaan kotak suara Pemilu tahun 2004.
Baca Juga:
Selanjutnya, mantan Ketua KPU Nazaruddin Syamsuddin ditulis di nomor 13. Sementara dari kalangan advokat, nama RA Harini ditulis di urutan ke-17. Harini divonis 4 tahun penjara karena percobaan penyuapan kepada hakim MA dalam perkara kasasi Probosutedjo. Pegawai MA, Malem Pagi Sinuhaji yang terkait percobaan penyuapan, ditulis pada urutan ke-27. Dia dihukum 3,5 tahun penjara dan denda Rp 150 juta.
Baca Juga:
JAKARTA - Hakim Pengadilan Tipikor, Prof Krisna Harahap, Senin (21/12), meluncurkan buku berjudul Pemberantasan Korupsi di Indonesia: Jalan Tiada
BERITA TERKAIT
- Oknum TNI Pelaku Penusukan 2 Warga di Semarang Berpangkat Kopral Satu
- ReCURE dan SKSG UI Meluncurkan World Terrorism Index 2024
- Banyak Guru Honorer di Jabar Belum Diangkat PPPK, FKGH Tuntut Keseriusan Pemerintah
- Selesai Diperiksa KPK, Sekjen PDIP Melenggang Pulang
- Kepala Daerah Bakal Digembleng Prabowo, Istana: Biar Paham Arah Pembangunan Negara
- Mintarsih Ungkap Banyak Perusahaan Didirikan Purnomo Prawiro Sudah Bangkrut