1.100 Napi Kabur dari Penjara Afghanistan
Ratusan Di Antaranya Militan Taliban
Minggu, 15 Juni 2008 – 10:33 WIB
KANDAHAR – Bangunan penjara di selatan Kandahar, Afghanistan, kemarin luluh lantak diledakkan gerilyawan Taliban. Ledakan itu dimanfaatkan lebih dari 1.100 orang tahanan untuk kabur. Konon, 400 dari jumlah itu adalah anggota militan Taliban. Hashimzai pun tidak habis pikir bagaimana cara membantu para tahanan yang kabur itu. Ditambah lagi, di lokasi kejadian, ditemukan petugas tewas. Saat melakukan aksinya, puluhan pejuang Taliban yang menjadi pelaku bom bunuh diri menggunakan sebuah truk untuk menghancurkan dinding dan mendapatkan jalan masuk. Dan sedikitnya ada15 orang penjaga yang ditemukan tewas. Tidak dimungkiri bila akibat yang ditimbulkan ledakan bunuh diri tersebut sangatlah dahsyat. Sebab, kata Jenderal Carlos Branco, juru bicara International Security Assistance Force (ISAF) yang berada di bawah naungan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), ledakan itu tidak hanya mampu merusakkan gerbang bagian depan penjara saja, melainkan juga sebagian besar dinding hotel prodeo tersebut. Melihat akibat yang ditimbulkan dari ledakan itu, tidak mengherankan bila hal itu merupakan bentuk kesuksesan Taliban. Hal ini dibenarkan seorang pejabat militer barat yang enggan namanya disebutkan. Pejabat tadi, bahkan memuji serangan itu sebagai sebuah serangan yang benar-benar pintar.
Yang pasti, menurut pengakuan juru bicara Taliban Qari Mohammad Yousuf kepada Reuters, tahanan yang juga anggota militan Taliban telah tiba dengan aman di tempat persembunyian mereka. Padahal, berbagai upaya pencarian dilakukan. Seperti memeriksa kendaraan dan pengendara sepeda motor yang melintasi jalanan utama. Rumah-rumah yang ditengarai menjadi tempat menyembunyikan tahanan pun tidak luput dari penggeledahan.
Baca Juga:
Menyadari adanya kesempatan membebaskan diri, para tahanan pun tidak menyia-nyiakannya. Karuan saja, ribuan penghuni rumah tahanan itu kabur. Branco menyebut bahwa sebagian dari tahanan yang kabur itu adalah militan.
’’Demi menjaga keamanan dan untuk menangkap kembali para tahanan, Pasukan Keamanan Nasional Afghanistan dan ISAF telah menutup area,’’ imbuh Branco. Untuk keperluan itu, berbagai perlengkapan yang dimiliki ISAF pun dimanfaatkan untuk mengikuti para tahanan yang kabur. Tentang hal ini, Branco menolak menjelaskan lebih lanjut.
Baca Juga:
’’Serangan spektakuler ini merupakan wujud kesuksesan yang mereka raih,’’ ujar pejabat tersebut kepada AFP. ’’Serangan itu juga tidak bisa disamakan dengan serangan Serena dan serangan parade militer yang lebih merupakan operasi propaganda yang spektakuler,’’ imbuhnya dengan merujuk pada dua serangan Taliban pada awal tahun ini. Serangan pertama pada parade militer dan yang kedua terjadi di satu-satunya hotel berbintang lima di Kabul.
KANDAHAR – Bangunan penjara di selatan Kandahar, Afghanistan, kemarin luluh lantak diledakkan gerilyawan Taliban. Ledakan itu dimanfaatkan
BERITA TERKAIT
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia