1.153 Peserta SBMPTN di Palembang Dinyatakan Gugur
jpnn.com, PALEMBANG - Sebanyak 1.153 dari total 20.934 peserta tidak hadir dalam tes Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang digelar, Selasa (16/5). Panitia langsung menyatakan mereka gugur.
“Otomatis gagal. Yang ikut saja belum tentu lulus, apalagi yang tidak ikut,” ungkap Ketua Panitia Lokal (Panlok) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri, Universitas Sriwijaya, Prof Dr Zulkifli Dahlan MSi DEA, kemarin.
Siapa saja yang gagal? Terdata 1.143 dari 20.824 peserta tidak ikut Paper Based Test (PBT) atau ujian tertulis kertas dan pensil di Kampus Unsri Bukit Besar. Sedangkan 10 dari 110 peserta tidak ikut Computer Based Test (CBT) di Laboratorium Komputer Kampus Fakultas Kedokteran (FK) Unsri, Jl Madang, Sekip.
Panitia tidak mendapatkan konfirmasi mengenai ketidakhadiran 1.153 peserta tersebut. Namun, Zulkifli mengungkapkan beberapa kemungkinan. Pertama, peserta yang sudah beli nomor tidak jadi ikut SBMPTN. Kedua, peserta pindah pilihan program studi (prodi). Ketiga, sudah datang, tapi memutuskan untuk pulang.
“Kemungkinan lain, sudah beli nomor di Unsri, tapi kemudian ke Jakarta dan ikut tes di sana,” jelasnya. Hasil evaluasi secara keseluruhan, pelaksanaan tes SBMPTN Unsri tahun ini berjalan lancar sesuai yang direncanakan.
Diakuinya, peserta SMBPTN dengan metode PBT masih dominan dibandingkan dengan CBT. “Tahun ini hanya 120 peserta. Sisanya, 20 ribuan peserta masih ujian tulis dan pensil,” beber Zulkifli di Kantor Sekretariat SBMPTN Unsri 2017.
Menurut dia, aturan Kemenristek Dikti yang mewajibkan penggunaan sistem Local Area Network (LAN) atau jaringan internet kabel hanya dipergunakan untuk cakupan wilayah yang kecil.
“Sudah dalam dua kali penyelenggaraan SBMPTN kami hanya bisa melaksanakannya di Laboratorium Komputer FK Unsri Madang. Di sana pakai sistem jaringan LAN. Sedang tempat lain menggunakan sistem nirkabel atau wireless,” ungkap Zulkifli.
Sebanyak 1.153 dari total 20.934 peserta tidak hadir dalam tes Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang digelar, Selasa (16/5).
- Polda Sumsel & Kejaksaan Berkoordinasi di Kasus Penganiayaan Dokter Koas
- Remaja Tewas di Palembang Ternyata Diracun dengan Potas, Pelakunya Tak Disangka
- Polrestabes Palembang Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan Bermotif Minum Jamu
- Penganiaya Dokter Koas Ternyata Honorer BPJN Sumsel, Statusnya Belum Dipecat
- Remaja 13 Tahun Tewas Diduga Setelah Minum Jamu, Polisi Lakukan Penyelidikan
- Libur Nataru 2025, Penumpang di Bandara SMB II Palembang Diprediksi Naik 5 Persen