1.153 Peserta SBMPTN di Palembang Dinyatakan Gugur
Alasan menggunakan sistem LAN yakni kestabilan jaringan internet ketika ujian berlangsung lebih baik ketimbang sistem wireless. Padahal, menurut Zulkifli, sistem wireless yang dimiliki Unsri saat ini sudah berkapasitas tinggi. Bahkan aula di Kampus Unsri Bukit Besar bisa dipakai 500 user.
“Sisi efisiensi, ujian berbasis komputer jauh lebih baik. Tapi memang tidak mudah, butuh persiapan khusus,” cetusnya.
Pantauan Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group) di kampus FK Madang, pelaksanaan tes SBMPTN sistem CBT berlangsung tiga sesi. Pertama dimulai pukul 07.30-09.15 WIB dengan materi yang diujikan meliputi sains dan tekhnologi (saintek) dan campuran.
Dilanjutkan dengan peserta jurusan sosial dan hukum (soskum) dan campuran yang terdiri dari dua sesi. Pukul 10.00-11.45 WIB untuk sesi pertama serta pukul 13.15-14.30 WIB sesi kedua. “Tidak ada kendala,” ungkap Alfarizi, seorang panitia pengawas.
Rani, 18, seorang peserta ujian SBMPTN sistem CBT mengaku lebih enjoy ketimbang harus menggunakan kertas. “Karena memang sudah terlatih selama ini, ujian menggunakan komputer lebih gampang. Tidak perlu repot-repot melingkari pakai pensil,” tutur alumnus salah satu SMA Negeri di Palembang ini.
Sementara itu, sebanyak 1.320 calon mahasiswa (cama) non-Bidikmisi Unsri yang lulus SNMPTN melakukan registrasi ulang, kemarin. "Pengumuman hasil registrasi ulang akan dilaksanakan 26 Mei dan kuliah perdana 8 Agustus,” ujar Kepala BAAK Unsri di Inderalaya, Drs Djunaidi. Menurutnya, dalam tes kesehatan, ada beberapa item yang diperiksa.
Mulai dari mata hingga pengambilan tes urine. “Tujuannya, memastikan apakah calon mahasiswa terindikasi narkoba atau tidak,” lanjutnya. Dan kalau ternyata terindikasi narkoba, maka sampelnya dikirim ke pusat Jakarta. Bila hasilnya positif, maka mahasiswa yang bersangkutan bisa digugurkan,
“Selama ini belum pernah ditemukan calon mahasiswa yang dinyatakan positif narkoba,” terangnya. Sedang pemeriksaan mata bertujuan untuk memastikan calon mahasiswa buta warna atau tidak.
Sebanyak 1.153 dari total 20.934 peserta tidak hadir dalam tes Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang digelar, Selasa (16/5).
- Polda Sumsel & Kejaksaan Berkoordinasi di Kasus Penganiayaan Dokter Koas
- Remaja Tewas di Palembang Ternyata Diracun dengan Potas, Pelakunya Tak Disangka
- Polrestabes Palembang Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan Bermotif Minum Jamu
- Penganiaya Dokter Koas Ternyata Honorer BPJN Sumsel, Statusnya Belum Dipecat
- Remaja 13 Tahun Tewas Diduga Setelah Minum Jamu, Polisi Lakukan Penyelidikan
- Libur Nataru 2025, Penumpang di Bandara SMB II Palembang Diprediksi Naik 5 Persen