12 Eks Presiden BEM Jadi Caleg PAN demi Tuntaskan Reformasi
Wakil ketua umum PAN itu menambahkan, merujuk latar belakang sejarah maka partainya menjadi rumah bagi para aktivis. Karena itu Hanafi mengapresiasi para mantan presiden mahasiswa yang telah memilih bergabung dengan PAN.
“Rebutlah kursi-kursi kekuasaan itu, karena kekuasaan itu tidak untuk ditunggu, tetapi untuk kita rebut secara bersama-sama. Agar bisa kita isi dengan kemaslahatan bagi seluruh rakyat dan mengawal tuntas agenda reformasi," harap Wakil Ketua Komisi I DPR RI ini.
Sedangkan aktivis yang juga pengamat politik Syahganda Nainggolan mengatakan, peran tokoh sentral PAN Amien Rais dalam reformasi jelas tak bisa dinafikan. Amien, kata Syahganda, getol mendesak Soeharto segera turun dari kursi kepresidenan saat penguasan Orde Baru itu sangat berkuasa.
"Beliau sebagai tokoh yang dengan lantang berani meneriakkan bahwa Soeharto harus turun. Setiap gerakan massa memang punya pemimpin dan itulah Amien Rais," tandasnya.
Karena itu Syahganda mendorong para aktivis zaman now ini untuk menuntaskan agenda reformasi dengan meluncurkan reformasi jilid dua. Menurutnya, reformasi jilid satu telah melenceng dari cita-cita awal yang ditandai pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan baik dan demokrasi elektoral yang melahirkan rezim pencitraan dan modal.
"Kesenjangan makin tinggi dan modal hanya terakumulasi pada segelintir orang, semuanya transaksional," pungkas Syahganda.(jpg/jpnn)
Partai Amanat Nasional (PAN) memperoleh energi tambahan dengan bergabungnya 12 mantan presiden badan eksekutif mahasiswa (BEM) berbagai perguruan tinggi.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kunjungi Jokowi di Solo, Zulhas Minta Perlindungan Politik?
- Menko Pangan Dorong Penyederhanaan Regulasi Pupuk Subsidi
- Tepis Isu KIM Plus Goyah, PAN Tegaskan Tetap Solid Menangkan Ridwan Kamil
- Saleh Daulay: Awal Kepemimpinan Prabowo Dibuka dengan Harapan, Banyak yang Mendoakan
- Baru 2 Hari Jabat Mendes PDT, Yandri Susanto Langsung Disemprit Mahfud MD
- PAN Ucapkan Selamat atas Pelantikan Prabowo-Gibran