12 Ribu Anak Buta Baca Alquran di Jambi

12 Ribu Anak Buta Baca Alquran di Jambi
12 Ribu Anak Buta Baca Alquran di Jambi
Menurutnya, pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Departemen Agama menemukan pola atau metode cepat untuk baca Alquran. Metode itu harus diterapkan di sekolah-sekolah. Kedua, pemerintah memiliki program dan perhatian terhadap Taman Pendidikan Alquran, mushola, dan madrasah-madrasah yang ada. Kebijakan memperbanyak tempat-tempat belajar demikian juga harus dilakukan.

“Termasuk perhatian terhadap para guru dengan insentif, dan perhatian terhadap tempat belajar yang ada. Selam ini menurut saya perhatian untuk itu amsih kurang sekali,” katanya. Saat ini, diakuinya untuk lembaga seperti madsarah kurang mendapat perhatian. Perhatian lebih banyak diberikan kepada madrasah ibtidaiyah (MI) saja.

Padahal untuk keseluruhan madsarah di Provinsi Jambi seluruhnya ada sekitar 1.400. “Dari jumlah itu ada sekitar 200 madrasah ibtidaiyah, siasanya adalah madrasah Diniyah yang kurang diperhatikan,” katanya.

Untuk mengatasi hal ini, merupakan tugas bersama lembaga terkait. Mulai dari Pemprov Jambi dengan pemerintah daerah, Dinas Pendidikan dan Kantor Wilayah Kementerian Agama. Pemerintah kabupaten kota, menurutnya, memiliki peran paling besar dalam mengatasi buta baca Alquran bagi anak-anak. (*)

KOTABARU--Sekitar 10 ribu anak usia sekolah dasar (SD) hingga usia sekolah menengah atas (SMA) di Provinsi Jambi ternyata tidak bisa baca Alquran.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News