12 Tahun Kapten Persib, Dua Minggu di Brazil

12 Tahun Kapten Persib, Dua Minggu di Brazil
Adeng Hudaya saat bertindak sebagai kapten Persib Bandung menghadapi PSV Eindoven pada maret 1988. Foto: Simamaung.com
Pencapaian tersebut sekaligus mengakhiri penantian panjang Persib selama 25 tahun tanpa gelar di kompetisi sepak bola yang kemudian dilebur menjadi satu dengan Galatama pada tahun 1994. “Waktu tahun 1986 saya dapat  kesempatan berlatih ke Brazil bersama Tim Nasional A,” ucap Adeng membuka obrolannya dengan Radar Bandung di Kantor Bank Mandiri, Jalan Asia-Afrika, Jumat (11/11).

Meski hanya memiliki waktu 2 minggu berlatih di Brazil, kemampuan Adeng untuk beradaptasi dan belajar dengan cepat membuatnya berhasil mengadopsi gaya permainan Samba.

Dengan sangat detail dicatatnya satu persatu teknik dan strategi yang telah ia dapatkan selama menimba ilmu sepakbola di Brazil. Tujuanya satu, ajian dari Negeri yang banyak melahirkan pesepakbola kelas dunia tersebut harus bisa disebarkan ke rekan-rekan satu timnya di Persib.

Setibanya di Bandung, Adeng tak mau menunggu lama untuk menyebarkan virus sepak bola Samba pada Adjat Sudrajat cs. Ia pun berkoordinasi dengan Pelatih Persib saat itu, Nandar Iskandar dan Pelatih Fisik Persib, Indra Thohir. Sejak itu Persib berusaha mengadaptasi ilmu yang dibawa Adeng dari Brazil.

Belasan tahun menjabat sebagai kapten Persib Bandung, wajar jika kemudian nama Adeng Hudaya ditempatkan sebagai salah satu pemain legendaris Maung

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News