12 Tahun Kapten Persib, Dua Minggu di Brazil

12 Tahun Kapten Persib, Dua Minggu di Brazil
Adeng Hudaya saat bertindak sebagai kapten Persib Bandung menghadapi PSV Eindoven pada maret 1988. Foto: Simamaung.com
”Saya ceritakan pada pelatih semua yang saya dapat dari Brazil. Tidak terkecuali pada rekan-rekan satu tim juga. Mulai dari situ Persib bermain bola dari kaki ke kaki dengan umpan-umpan pendek yang mematikan dan cepat. Sejak itu juga kita mendapat julukan Brazilnya sepak bola Indonesia,” kenang Adeng.

Ilmu yang dibawa Adeng dari Brazil ke Persib terbukti mampu membawa sang Pangeran Biru jadi klub papan atas di kompetisi Perserikatan. Pada tahun 1986 dan 1990 dengan kehadiran dirinya ditengah tim serta 1994 Persib berhasil memboyong Piala Perserikatan ke Bandung. Dan pada tahun 1995, Persib sukses menjadi kampiun pertama Liga Indonesia.

"Setelah menerapkan gaya permainan dari kaki ke kaki kita langganan juara. Kalau pun tidak juara, kita juara 2 atau 3. Semua itu diraih tanpa bantuan pemain asing,” ujar Adeng.

Adeng bangga karena ilmu yang dibawanya dari Brazil menjadi salah satu kontributor kejayaan Persib Bandung saat itu. Namun jika melihat kondisi Persib saat ini, Adeng merasa sangat sedih. Dengan ekspresi kecewa legenda hidup Persib tersebut mengutarakan perasaannya.

Belasan tahun menjabat sebagai kapten Persib Bandung, wajar jika kemudian nama Adeng Hudaya ditempatkan sebagai salah satu pemain legendaris Maung

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News