12 Tahun Kapten Persib, Dua Minggu di Brazil
Senin, 14 November 2011 – 18:29 WIB
”Saya ceritakan pada pelatih semua yang saya dapat dari Brazil. Tidak terkecuali pada rekan-rekan satu tim juga. Mulai dari situ Persib bermain bola dari kaki ke kaki dengan umpan-umpan pendek yang mematikan dan cepat. Sejak itu juga kita mendapat julukan Brazilnya sepak bola Indonesia,” kenang Adeng.
Ilmu yang dibawa Adeng dari Brazil ke Persib terbukti mampu membawa sang Pangeran Biru jadi klub papan atas di kompetisi Perserikatan. Pada tahun 1986 dan 1990 dengan kehadiran dirinya ditengah tim serta 1994 Persib berhasil memboyong Piala Perserikatan ke Bandung. Dan pada tahun 1995, Persib sukses menjadi kampiun pertama Liga Indonesia.
"Setelah menerapkan gaya permainan dari kaki ke kaki kita langganan juara. Kalau pun tidak juara, kita juara 2 atau 3. Semua itu diraih tanpa bantuan pemain asing,” ujar Adeng.
Adeng bangga karena ilmu yang dibawanya dari Brazil menjadi salah satu kontributor kejayaan Persib Bandung saat itu. Namun jika melihat kondisi Persib saat ini, Adeng merasa sangat sedih. Dengan ekspresi kecewa legenda hidup Persib tersebut mengutarakan perasaannya.
Belasan tahun menjabat sebagai kapten Persib Bandung, wajar jika kemudian nama Adeng Hudaya ditempatkan sebagai salah satu pemain legendaris Maung
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara