12 Titik Rawan di Ditjen Pajak
Selasa, 30 Maret 2010 – 21:39 WIB
12 Titik Rawan di Ditjen Pajak
JAKARTA—Hingga saat ini, tokoh kunci penggelapan pajak, Gayus Tambunan, masih belum diketahui rimbanya dimana. Pegawai golongan III A yang mendadak jadi miliuner dari menilap lebih Rp 25 miliar uang pajak tersebut, kini menjadi sosok yang paling dicari- cari. Namun Direktur Jenderal Pajak, Tjiptardjo yakin tak lama lagi GT pasti akan muncul dengan sendirinya atau ditangkap. Sementara itu, Ketua Komisi Pengawas Perpajakan (KPP), Anwar Sujadi mengatakan, KPP telah melakukan beberapa langkah untuk menangani kasus Gayus dan membongkar keterlibatan pihak-pihak lainnya. Bila dialurkan ibarat peta, kata Anwar, maka ada sekitar 12 titik rawan penyelewengan di Direktorat Jenderal Pajak dan juga Bea Cukai.
‘’Mau sembunyi sampai kapan? Nanti dia pasti mengaku. Karena kalau dia tidak mengaku (siapa saja yang terlibat), ya dia yang akan menanggung semuanya,’’ kata Tjiptardjo pada wartawan, Selasa (30/3) di Jakarta. Perihal keterlibatan atasan GT setingkat Direktur di Ditjen Pajak, Tjiptardjo mengatakan saat ini tengah dilakukan penyelidikan secara mendalam. Karena setiap pekerjaan bawahan, pasti diketahui dan wajib dievaluasi oleh atasan.
Baca Juga:
’’Nanti pasti si Gayus akan ngomong, karena ini pekerjaan supervisi. Ini kan pekerjaan Gayus tidak benar, tapi kenapa ditandatangani? Dimana letak salahnya kita selidiki siapapun yang terlibat. Kalo terima duit, berarti dia melakukan tindakan kriminal, kalau tidak ya dikenakan sanksi administratif tidak lakukan pengawasan,’’ katanya.
Baca Juga:
JAKARTA—Hingga saat ini, tokoh kunci penggelapan pajak, Gayus Tambunan, masih belum diketahui rimbanya dimana. Pegawai golongan III A yang
BERITA TERKAIT
- Hari Kelima Ikuti Retret, Ahmad Luthfi Tekankan Pentingnya Kebersamaan dalam Membangun Daerah
- KPK Panggil Ketum PP Japto dan Ahmad Ali sebagai Saksi Kasus TPPU Rita Widyasari
- Banyak Penyelenggara MICE Batalkan Acara di JCC, Ini Alasannya
- Petrokimia Gresik Pertahankan Proper Emas Kementerian Lingkungan Hidup Selama 4 Tahun
- Regulasi THR Bagi Mitra Pengemudi Online Dinilai Menghambat Pertumbuhan Industri
- Usut Kasus Pajak, KPK Periksa Pihak Matahari Store hingga BPR Cita Makmur Lestari