1,2 Ton Obat Didistribusikan ke Asmat.
jpnn.com, JAKARTA - Hingga saat ini sudah ada 1,2 ton obat yang didistribusikan untuk pengendalian KLB gizi buruk dan campak di Kabupaten Asmat.
Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Oscar Primadi, pihaknya telah mengirimkan 142,2 kg obat.
Pengiriman dilakukan bersamaan dengan keberangkatan 39 tenaga kesehatan untuk memenuhi pelayanan dan kebutuhan obat bagi penderita gizi buruk dan campak.
"Obat dikirim melalui Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, menuju Agats, Kabupaten Asmat pada Selasa (16/1). Kemudian akan didistribusikan ke Distrik Sawa Erma, Kolof Brasa, dan Pulau tiga pada Kamis (18/1) menggunakan speed boat," terang Oscar dalam siaran persnya, Kamis (18/1).
Obat-obat tersebut di antaranya berupa amoksisilin, salep anti bakteri, parasetamol, infusion, vitamin, dan obat-obat lainnya yang dikemas dalam bentuk tablet, kapsul, botol, dan boks.
Pada rapat koordinasi KLB gizi buruk dan campak di Asmat yang dihadiri oleh tim dari Kemenkes, Kapolda, Kementerian Sosial, Bupati Asmat, Danrem, KSP, Keuskupan, dan ketua adat telah dilaporkan sudah ada sebanyak 1,2 ton obat yang terdistribusikan. Adanya persediaan stok obat saat ini diharapakan dapat mengatasi KLB gizi buruk dan campak di Asmat.
Selain Kemenkes, TNI ikut membantu dalam memenuhi stok obat sesuai kebutuhan, dengan prioritas vaksin campak dan difteri serta alat kesehatan lainnya.
Jumlah dan jenis obat yang dibawa sesuaikan dengan permintaan dari Asmat untuk mengendalikan KLB gizi buruk dan campak.
Obat dan 39 tenaga kesehatan dikirim untuk memenuhi pelayanan dan kebutuhan obat bagi penderita gizi buruk dan campak.
- Pemerintah Meluncurkan Program TMMD di Asmat
- Moeldoko dan Beberapa Menteri Cek Sarana Kesehatan di Asmat
- Bupati Asmat Cabut Status KLB, DPD RI Kecewa
- Kemendagri Kirim Praja IPDN ke Asmat, Terinspirasi Jokowi?
- Evaluasi Dana Otsus Papua, Gerindra: Pemerintah Lagi Panik
- Jokowi Mau Kirim Ketua BEM UI Pemberi Kartu Kuning ke Asmat