12 Wanita Muda Asal Melbourne Berusaha Gabung ke ISIS

Sedikitnya 12 wanita muda asal Melbourne usia 18 hingga 20 tahun berusaha untuk bergabung dengan kelompok teroris ISIS di Suriah dan Irak, namun hanya lima di antaranya yang berhasil. Selebihnya ditolak dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya.
Demikian diungkapkan Asisten Komisioner Kepolisian Victoria Tracy Linford kepada ABC. Ia menjelaskan, sebagian di antara wanita muda tersebut bahkan memilih menjadi istri anggota ISIS.
Menurut Linford, mereka berbohong kepada pihak keluarga masing-masing saat akan meninggalkan Australia.
"Kami ingin mengingatkan bahwa bukan cuma remaja pria yang ingin pergi ke daerah konflik itu dan bergabung dengan ISIS tapi juga ada sejumlah wanita muda," ujarnya.
Asisten Komisioner Linford mengatakan, tampaknya wanita muda tersebut mengalami romantisasi mengenai indahnya kehidupan di wilayah konflik.
"Mereka mengira prgi ke sana dan mereka akan memiliki kehidupan yang indah. Yang terjadi justru sebaliknya," katanya.
"Kami mendapatkan informasi bahwa sejumlah wanita dipaksa menjadi pelayan seksual," ujar Linford.
Menurut dia, pihak keluarga mengaku sangat kaget ketika mengetahui anak perempuan mereka akhirnya berada di daerah konflik.
Sedikitnya 12 wanita muda asal Melbourne usia 18 hingga 20 tahun berusaha untuk bergabung dengan kelompok teroris ISIS di Suriah dan Irak, namun
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia