12 Warga AS dan 1 Kanada Tewas
Aksi Bom Bunuh Diri Taliban
Senin, 31 Oktober 2011 – 22:44 WIB
Perdana Menteri Inggris David Cameron kemarin (30/10) menyatakan telah berbicara dengan Perdana Menteri Australia Julia Gillard dan mengirimkan pesan kepada presiden Amerika Serikat serta Kanada untuk menyampaikan rasa belasungkawa.
"Serangan yang menimbulkan banyak korban seperti ini adalah taktik untuk mengganggu rakyat Afghanistan dan komunitas internasional dari upaya menghapuskan ancaman ekstremisme," ujarnya dalam sebuah pernyataan resmi.
"Inggris dan sekutu akan tetap berkomitmen untuk membangun kekuatan pasukan Afghanistan dan menyerahkan tanggung jawab keamanan hingga menemukan tatanan stabilitas nasional, konstitusional, serta masa depan politik (Afghanistan) yang terbuka," tegasnya. "Ini adalah jalan terbaik untuk menghormati pengorbanan mereka yang tewas kemarin (Sabtu)," lanjut Cameron.
Inggris sudah selayaknya memberikan perhatian atas serangan Taliban itu. Pasalnya, mereka menempatkan 9.500 anggota pasukan di Afghanistan. Jumlah tersebut merupakan kontribusi terbesar kedua dalam pasukan koalisi NATO setelah Amerika Serikat.
LONDON - Serangan mematikan oleh militan Taliban kembali mengagetkan pasukan koalisi di Afghanistan. Seorang pelaku bom bunuh diri menabrakkan mobil
BERITA TERKAIT
- Amerika Coret Kuba dari Daftar Hitam Negara Pro-Terorisme, Selamat!
- Pemerintah Imbau Jemaah Asal Indonesia Tidak Berulah
- Jepang & Korsel Sepakat Perkuat Hubungan dengan Amerika
- Mengambek, Presiden Korsel Mangkir Sidang Pemakzulan Perdana
- Kebakaran Hutan di California Sudah Renggut 24 Nyawa
- Jaga Demokrasi, 60 Universitas Jerman Angkat Kaki dari X