12 Warga Australia Berada di Garis Depan Perangi Ebola

Sementara pemerintah Federal Australia memutuskan tidak akan mengirimkan petugas kesehatan atau personel militer guna membantu memerangi Ebola, sedikitnya ada 12 warga Australia berada di garis memerangi virus mematikan ini di Afrika Barat.
Sementara itu, berbagai tindakan pencegahan baru sudah diterapkan guna mencegah virus ini masuk ke Australia.
Menurut Direktur Kesehatan Utama Pemerintah Australia Prof Chris Baggoley, pihak berwenang sudah melakukan screening terhadap penumpang yang kembali dari Afrika Barat sejak awal Agustus.
"Mereka yang kembali dari Nigeria, Liberia, Sierra Leone dan Guinea sudah ditanya lebih serius." kata Prof Baggoley.
"Staf biosecurity menanyai mereka apakah mereka pernah melakukan kontak dengan pasien Ebola, apakah pernah menghadiri pemakaman, atau apakah mereka mengalami demam selama 24 jam terakhir." tambah Baggoley.
Selama dua bulan sampai pertengahan Oktober, pihak berwenang di bandara sudah melakukan pemeriksaan khusus terhadap lebih dari 700 penumpang di 10 bandara yang ada di Australia.
Sebuah sistem juga sudah dibentuk untuk memberikan peringatan kepada pihak berwenang bila ada pekerja kesehatan Australia ketika mereka meninggalkan daerah yang terkena dan ketika mereka tiba kembali di Australia.
Médecins Sans Frontières Australia mengatakan ada 12 warga Australia dan dua warga Selandia Baru yang berada di lapangan di Liberia dan Sierra Leone.
Sementara pemerintah Federal Australia memutuskan tidak akan mengirimkan petugas kesehatan atau personel militer guna membantu memerangi Ebola, sedikitnya
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya