120 Ribu Orang Melarikan Diri dari Perang di Suriah
jpnn.com, IDLIB - Jumlah warga Suriah yang menyelamatkan diri dari serangan di Provinsi Idlib, Turki barat Suriah, menuju Turki mencapai 120.000 orang.
Hal ini berdasarkan informasi dari kelompok bantuan Turki pada Senin. Kelompok itu menambahkan akan mendirikan kamp-kamp pengungsi.
Pasukan Suriah dan Rusia baru-baru ini menggencarkan target pengeboman mereka di Idlib, wilayah yang dijanjikan Presiden Suriah Bashar al-Assad akan direbut kembali. Bombardemen itu memicu gelombang migran menuju Turki.
Presiden Tayyip Erdogan pada Minggu (23/12) mengatakan Turki tak mampu menangani gelombang migran baru dan memperingatkan bahwa negara-negara Eropa akan merasakan imbas gelombang tersebut apabila kekerasan di barat laut Suriah tidak dihentikan.
"Dalam sepekan terakhir jumlah orang yang menyelamatkan diri dari kawasan selatan (Idlib) menuju utara akibat meningkatnya kekerasan mencapai 120.000 orang," kata Selim Tosun, penasihat media Yayasan Bantuan Kemanusiaan (IHH) di Suriah.
Erdogan pada Minggu menyebutkan 80.000 orang saat ini telah menyelamatkan diri. Sementara itu, pemantau perang Observatorium HAM untuk Suriah yang berbasis di Inggris melaporkan 40.000 warga sipil mengungsi sejak Kamis, saat operasi militer terbaru dimulai.
Banyak migran meninggalkan Kota Maraat al-Numan, dengan beberapa pergi ke sejumlah kamp di dakat perbatasan Turki.
Sementara warga lainnya tinggal bersama kerabat mereka atau ke daerah Afrin dan Azaz di dekat perbatasan Turki, kata Tosun.
Pasukan Suriah dan Rusia baru-baru ini menggencarkan target pengeboman mereka di Idlib wilayah yang dijanjikan Presiden Suriah Bashar al-Assad akan direbut kembali.
- Rezim Assad Tumbang, Jerman Langsung Tutup Pintu untuk Warga Suriah
- Telepon Presiden Israel, Erdogan Tegaskan Komitmen Turki Memperkuat Hubungan
- Pemilu di Depan Mata, Presiden Erdogan Tebar Janji Manis di Lokasi Gempa
- Gempa Turki Paksa 20 Ribu Pengungsi Suriah Kembali ke Zona Perang
- Mereka yang Kabur dari Suriah Khawatir dengan Pemulangan 'Pengantin Islamic State' ke Australia
- Turki Dihajar Inflasi, Erdogan Siapkan Progam Hapus Utang di Bawah Rp 4,08 M