13 Pejabat Tarakan Dilaporkan Terima Suap Kenaikan Tarif Listrik
Jumlah 25 orang tersebut diduga terlibat dan menerima suap. Namun 13 orang di antaranya diduga kuat memiliki peran utama dalam penerimaan dan pembagian dana. Total dana yang diberikan kepada 25 orang tersebut mencapai Rp 1,5 miliar. Tak hanya itu, oknum PLN Tarakan juga diduga menyuap sejumlah aktivis maupun LSM dengan angka sebesar Rp 30 hingga Rp 50 juta agar tidak menyuarakan protes terhadap proses PTLB saat itu.
“Saya yakin dan percaya, bapak-bapak yang ada di Kejari termasuk di kepolisian mampu memecahkan kasus ini. Bahwa sekali lagi kami tegaskan, ini sangat berbahaya dan akan menjadi rekam jejak paling buruk dalam sejarah Kota Tarakan,” tegas Akbar.
Sementara itu, Akbar memaparkan, terdapat beberapa kejanggalan yang dilakukan PT PLN Tarakan. salah satunya data laporan yang disampaikan dalam Pra RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) tahun 2012 dengan penyampaian audit Hambatan Kelancaran Pembangunan (HKP) pada Pemerintah Kota Tarakan untuk Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Kalimantan Timur adalah fiktif.
“Data yang disampaikan ke internal PLN dan ke komisaris dengan hasil audit ke BPKP, tidak sama. Berarti PLN telah memberikan data ganda atau data fiktif. Dan PLN telah membohongi masyarakat Kota Tarakan,” ujarnya.
“Tapi sayangnya, pemerintah kota Tarakan yang tahu persis hal ini, justru diam saja. Tentu kami akan bertanya, ada apa ini?” lanjutnya.
Lebih lanjut, Akbar dan rekan-rekannya di Garuda akan terus mengkaji kejanggalan-kejanggalan dibalik PTLB 59 persen. Untuk itu, pihaknya bersama GOPEK (Gabungan Organisasi Peduli Kelistrikan) akan menggelar aksi unjuk rasa yang lebih besar lagi pada 13 Februari nanti.
“Karena pada tanggal itu juga, Perwali 17 tentang PTLB akan berakhir. Tanggal itu merupakan deadline yang kami berikan kepada Kejari untuk segera mengumumkan hasil dari laporan yang kami berikan. Tapi, yang patut diketahui, aksi nanti merupakan bentuk dukungan,” tegasnya.
Sebelum ke Kejari, massa Garuda juga berunjuk rasa di pelataran Grand Tarakan Mall (GTM) sambil menyebarkan selebaran 5 poin tuntutan mereka ke para pengendara di perempatan lampu merah. Selama kurang lebih 30 menit, massa Garuda bersama beberapa petinggi di Kejari yang didampingi perwakilan Polres Tarakan melakukan dialog. Dalam kesempatan itu, massa menyampaiakan tuntutan sekaligus menyerahkan 2 bundel berkas aduan kepada Kejari dan Polres. (izo/jpnn)
TARAKAN – Puluhan massa yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Daerah (Garuda) melaporkan dugaan suap pada proses penyesuaian tarif listrik berkala
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pastikan Keamanan Natal, Irjen Iqbal Kunjungi Sejumlah di Gereja di Pekanbaru
- Pj Gubernur Sumsel Jamin keselamatan Umat Katolik Saat Misa Natal 2024
- Eks Pejabat di Balik SPPD Fiktif DPRD Riau Bakal Dicekal ke Luar Negeri
- Polda Riau Musnahkan Setengah Ton Narkoba, Irjen Iqbal: Ini Bukti Komitmen Kami
- Komisi III DPRD Kota Bogor Pastikan Pengelolaan Anggaran Efektif
- Terdakwa Pembunuhan Mahasiswi di Aceh Dijatuhi Hukuman Mati