130 Tewas di Kanjuruhan, Indonesia Police Watch Minta Ketum PSSI Lengser

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) menilai Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan layak disalahkan atas kerusuhan seusai laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan 130 orang, Sabtu (1/10) malam.
Organisasi pemantau kepolisian tersebut meniliai Iriawan seharusnya segera lengser dari jabatannya.
"Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (Iwan Bule) seharusnya malu dan mengundurkan diri dengan adanya peristiwa terburuk di sepak bola nasional," kata Sugeng dalam keterangan tertulis, Minggu (2/10).
Menurut Sugeng, Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga seharusnya lebih perhatian terhadap sepak bola nasional yang kerap ricuh dan menelan korban jiwa.
Pihak kepolisian, lanjut Sugeng, harus mengusut tuntas permasalahan tersebut.
"Jatuhnya korban tewas di sepak bola nasional ini harus diusut tuntas pihak kepolisian. Jangan sampai pidana dari jatuhnya suporter di Indonesia menguap begitu saja," ujar Sugeng.
Diketahui, PSSI segera menginvestigasi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Kerusuhan itu terjadi saat laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10) malam. Laga lanjutan Liga 1 musim 2022 itu akhirnya dimenangkan Persebaya dengan skor 3-2.
Indonesia Police Watch (IPW) mengkritik Ketum PSSI setelah ratusan orang tewas di Stadion Kanjuruhan, Malang
- PSSI Putuskan Nasib Indra Sjafri Hari Ini
- PSSI Bakal Naturalisasi Emil Audero, Bagaimana Reaksi Maarten Paes?
- PSSI Umumkan 3 Pemain Naturalisasi Baru untuk Timnas Indonesia
- IPW Menilai Lirik Lagu Band Sukatani Bikin Panas Telinga Polisi
- Silakan Baca, Ini 7 Lagu Berlirik Kritis tentang Polisi
- IPW: Lagu dari Sukatani Seharusnya Jadi Introspeksi untuk Polri