1,4 Juta Guru Belum Berijazah S1
Kemdiknas Siapkan Beasiswa bagi 300 Guru
Rabu, 05 Mei 2010 – 23:12 WIB
1,4 Juta Guru Belum Berijazah S1
JAKARTA - Terkait masalah peningkatan mutu pendidikan di Indonesia, Wakil Menteri Pendidikan (Wamendiknas) Fasli Jalal membeberkan bahwa hingga saat ini masih ada sekitar 1,4 juta guru di Indonesia yang belum memenuhi kualifikasi pendidikan S1. Dengan kondisi tersebut, Fasli menegaskan, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) akan siap mengalokasikan dana beasiswa untuk 300 guru setiap tahunnya, untuk melanjutkan kuliah di universitas terbuka (UT).
"Rencananya, program beasiswa ini akan dikelola bersama UT, mengingat UT merupakan satu-satunya perguruan tinggi negeri (PTN) yang memiliki proses belajar yang fleksibel," kata Fasli kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (5/5).
Dijelaskan Wamendiknas lagi, kualifikasi S1 tersebut juga merupakan salah satu syarat bagi para guru untuk mengikuti uji sertifikasi. Menurutnya, hal tersebut penting agar para guru memperoleh penambahan kesejahteraan. Lebih jauh, Fasli juga mengingatkan para guru untuk tidak sembarangan dalam memilih perguruan tinggi demi meningkatkan kualifikasi akademisnya, agar kompetensi mereka benar-benar meningkat.
"Pembelajaran ada yang menggunakan modul independen, internet, bahan-bahan multimedia, dan ada juga (dengan) kunjungan dosen ke lokasi-lokasi guru berkumpul. Tetapi saat ini program beasiswa dialokasikan ke UT," ucap Fasli lagi.
JAKARTA - Terkait masalah peningkatan mutu pendidikan di Indonesia, Wakil Menteri Pendidikan (Wamendiknas) Fasli Jalal membeberkan bahwa hingga saat
BERITA TERKAIT
- UMJ Kukuhkan Empat Guru Besar, Ada Pesan Khusus Rektor Ma’mun Murod
- Bea Cukai Beri Pengetahuan Kepabeanan Kepada Pelajar dan Mahasiswa Lewat Kegiatan Ini
- Banyak Siswa Gagal Daftar SNBP, DPR: Jangan Memupus Mimpi Anak-Anak
- Universitas Terbuka Siapkan Para Peneliti Muda untuk Memperkuat Riset
- Mendikdasmen Pastikan TPG Langsung Ditransfer ke Rekening Guru
- Lulus Sidang Promosi, Endang Tirtana Jadi Doktor Administrasi Publik Pertama di UMJ