14 Kotak Suara Hilang di Pemilukada Bombana

14 Kotak Suara Hilang di Pemilukada Bombana
14 Kotak Suara Hilang di Pemilukada Bombana
Sebelumnya, saksi Serasi, Fitri mengaku bahwa dirinya dibayar oleh Nasaruddin Rp 250 ribu untuk mencoblos Tamasya. Padahal, guru honorer di Kota Kendari ini bukan warga Bombana dan tidak tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap yang dikeluarkan KPU. Bersama dengan Yuyun dan enam orang lainnaya dari Kendari, mereka menginap di rumah H Faziha. Fitri menyebut Yuyun adalah keponakan Nasaruddin. Nasaruddin juga memberi surat panggilan memilih dan mengajari untuk menghapal nama yang tertera pada surat panggilan. Fitri menggunakan surat panggilan Selly Marcelina.

Atas permintaan Kubu Serasi, Panwas Pemilukada Bombana dihadirkan sebagai saksi. Kehadiran Panwas ini untuk menjelaskan banyaknya laporan yang masuk terhadap pelanggaran yang dilakukan Tamasya namun tidak ditindaklanjuti. (awa/jpnn)


JAKARTA - Kubu pasangan Subhan Tambera-Abdul Azis Baking (Serasi) mengaku kekalahannya di Pemilihan Umum Kepalada Daerah (Pemilukada) tahap kedua


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News