14 Kotak Suara Hilang di Pemilukada Bombana
Jumat, 03 Juni 2011 – 00:05 WIB
Sebelumnya, saksi Serasi, Fitri mengaku bahwa dirinya dibayar oleh Nasaruddin Rp 250 ribu untuk mencoblos Tamasya. Padahal, guru honorer di Kota Kendari ini bukan warga Bombana dan tidak tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap yang dikeluarkan KPU. Bersama dengan Yuyun dan enam orang lainnaya dari Kendari, mereka menginap di rumah H Faziha. Fitri menyebut Yuyun adalah keponakan Nasaruddin. Nasaruddin juga memberi surat panggilan memilih dan mengajari untuk menghapal nama yang tertera pada surat panggilan. Fitri menggunakan surat panggilan Selly Marcelina.
Atas permintaan Kubu Serasi, Panwas Pemilukada Bombana dihadirkan sebagai saksi. Kehadiran Panwas ini untuk menjelaskan banyaknya laporan yang masuk terhadap pelanggaran yang dilakukan Tamasya namun tidak ditindaklanjuti. (awa/jpnn)
JAKARTA - Kubu pasangan Subhan Tambera-Abdul Azis Baking (Serasi) mengaku kekalahannya di Pemilihan Umum Kepalada Daerah (Pemilukada) tahap kedua
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- DPR Ingatkan Kesbangpol Batam Seusai Buat Surat Edaran Pengumpulan Data C1
- Distribusi Logistik Pilkada 2024 Tuntas Jelang Pemungutan Suara
- 8.965 Personel Gabungan Satpol PP Siap Amankan 4.848 TPS di Tangerang
- Sinyal Prabowo Dukung RIDO di Jakarta Sudah Kuat, Surat Jadi Buktinya
- Logistik Pilkada Bangka Barat Didistribusikan ke 341 TPS, Tak ada Wilayah Terpencil
- 2 Timses Paslon Terkena OTT, Sebegini Uang yang Disita