14 Menit
Oleh Dahlan Iskan
jpnn.com - ”Hong Kong itu mestinya sudah lenyap dalam 14 menit. Saya-lah yang membuat Hong Kong tidak jadi lenyap."
Siapakah manusia yang begitu tremendous hebatnya itu?
Saya tidak perlu mengajari Anda. Anda sudah tahu. Setidaknya sudah bisa menebak. Saya sudah terlalu sering kecewa --tapi bangga-- oleh keahlian pembaca DI’s Way menebak.
”China itu sudah menyiapkan satu juta tentara di dekat Hong Kong,” tambahnya. ”Lalu saya bilang kepada Xi Jinping jangan lakukan itu. Anda salah besar kalau lakukan itu,” ujar Presiden Donald Trump menceritakan kembali apa yang ia katakan kepada presiden Tiongkok.
Tidak usah kita pertanyakan: benarkah sudah disiapkan 1 juta tentara di dekat Hong Kong. Benarkah ia menyarankan itu kepada Xi Jinping. Benarkah Xi Jinping tidak melenyapkan Hong Kong berkat kata-kata Trump -- bahkan benarkah Xi Jinping punya rencana itu.
Kita tahu Xi Jinping tidak pernah tunduk pada kata-kata Trump.
Kita juga tahu Trump lagi tersudut. Bukan hanya soal impeachment, pun soal Hong Kong.
Kongres sudah mengesankan UU yang menghukum Hong Kong. Trump harus menandatanganinya. Atau tidak.
Drama Tian An Men tidak terjadi di Hong Kong, padahal sudah banyak yang cemas dan tegang. Namun sampai seminggu kemudian tidak terjadi apa-apa.
- Mahasiswa Asing Diminta Kembali ke Amerika Sebelum Pelantikan Donald Trump, Ada Apa?
- Uang Suara
- Pemberedelan Pameran Lukisan Pernah Bikin Yos Suprapto Kaya Raya, Begini Ceritanya
- Lukisan Aktivis
- Presiden AS Terpilih Donald Trump Beri Angin Segar Pada TikTok
- Hasto Tersangka Seminggu setelah Jokowi Dipecat PDIP, Apa Kaitannya?